Header Ads

ads header

Breaking News

"Merangkai Peristiwa Cerita Sejarah"



A.    Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari materi “Merangkai Peristiwa Cerita Sejarah” melalui bahan ajar, maka peserta didik diharapkan mampu:

1.     Mengidentifikasi Informasi dalam Cerita Sejarah

2.     Mengonstruksi Nilai-Nilai dalam Cerita Sejarah

3.     Menganalisis Kebahasaan Cerita Sejarah

4.     Menulis Cerita Sejarah Pribadi

 

B.    Uraian Materi

Berbicara mengenai sejarah tentunya kita sudah mengetahui bahwa itu merupakan suatu hal yang sudah terjadi di masa lampau. Tentu saja banyak contoh kejadian sejarah yang menarik untuk diperbincangkan.

1.     Mengidentifikasi Informasi dalam Cerita Sejarah

            Teks sejarah adalah teks yang menjelaskan dan menceritakan tentang fakta dan kejadian masa lalu yang menjadi latar belakang terjadinya sesuatu yang mempunyai nilai sejarah. Peristiwa sejarah tersebut disusun secara kronologis berdasarkan urutan waktu terjadinya dan peristiwa tersebut memiliki makna penting bagi kehidupan manusia.

A.   Struktur Cerita Sejarah

Sebuah teks dapat disebut teks cerita sejarah apabila terdapat strukturnya seperti:

1.     Orientasi

 pada bagian ini terdapat gambaran umum tentang peristiwa yang diceritakan pada sebuah teks cerita sejarah

2.     Urutan peristiwa

Bagian ini isinya menceritakan kronologi peristiwa sejarah yang disusun sesuai urutan waktu

3.      Komplikasi

Bagian ini menyampaikan berbagai permasalahan yang menimbulkan konflik

4.     Reorientasi

Bagian ini merupakan penegasan ulang pada teks cerita sejarah. Bagian ini bukan merupakan struktur yang harus ada dalam teks cerita sejarah sehingga tidak semua teks cerita sejarah terdapat bagian reorientasi

2.                 Mengonstruksi Nilai-Nilai dalam Cerita Sejarah

        Mengonstruksi nilai dari informasi pada nilai-nilai cerita (novel) sejarah ke dalam teks eksplanasi

A.    Struktur teks eksplanasi

a)    Pengertian secara umum

b)    Sebab alam

c)    Sebab sosial

d)    Akibat alam

e)    Akibat sosial

f)    Penegasan ulang

B.    Ciri kebahasaan dalam teks cerita sejarah sering menggunakan kata/kelompok kata nomina untuk menggambarkan peristiwa sejarah secara rinci. Kelompok kata dalam teks cerita sejarah yaitu kelompok kata nomina dan kelompok kata verba. Terdapat tiga jenis kelompok nomina:

a)     Kelompok nomina modifikatif (mewatasi), misalnya: rumah besar, dua botol, ruang makan dll.

b)     Kelompok nomina koordinatif (tidak saling menerangkan), misalnya: lahir batin, sandang pangan, sarana prasarana, hak dan kewajiban, adil dan makmur dsb.

c)     Kelompok nomina apositif, sebagai keterangan yang ditambahkan atau diselipkan, misalnya: Sinta, teman sekelasku, pergi berlibur ke Bali

C.    Nominalisasi merupakan suatu proses pembentukan nomina dari kelas kata yang lain dengan menggunakan afiks tertentu

Contoh: perubahan konfiks per-an verba (v) menjadi nomina (N). Pembentukan nomina (nominalisasi) menggunakan afiksasi yang terjadi antara  lain:

a)     Sufiks -an, -at, -si, -ika, -in, -ir, -ur, -ris, -us, -isme, -is, -isasi, -isida, -ita, -or, dan -tas;

b)     Prefiks ke-, pe-, dan se-;

c)     Konfiks ke-an, pe-an, dan per-an;

d)     Infiks -el-, dan -er-;

e)     Kombinasi afiks pemer-, keber-an, kese-an, keter-an, pemberan, pemer-an, penye-an, perse-an, dan perseke-an.

3.                     Menganalisis Kebahasaan Cerita Sejarah

A.    Unsur instrinsik

a)     Tema adalah suatu gagasan pokok atau ide pikiran mengenai suatu hal

b)     Tokoh dan penokohan

c)     Latar/setting

d)     Alur/plot adalah urutan peristiwa yang berdasarkan pada hukum sebab akibat.

e)     Sudut pandang/point of view adalah cara pengarang dalam cerita novel

f)      Gaya bahasa

g)     Pesan atau amanat

B.    Unsur Ekstrinsik adalah unsur yang berada dari luar teks sejarah

a)     Nilai agama adalah hal-hal yang berkaitan dengan nilai agama

b)     Nilai soasial adalah nilai yang bisa dipetik dari interaksi tokoh yang ada dalam sebuah cerita

c)     Nilai moral adalah nilai yang terkandung dalam cerita yang berkaitan dengan akhlak atau etika yang berlaku di masyarakat

d)     Nilai budaya adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan kebiasaan, tradisi dan adat istiadat yang berlaku di masyarakat

C.    Kalimat Simpleks dan Kalimat Kompleks

a)     Kalimat simpleks (kalimat tunggal) adalah kalimat yang memiliki konjungsi koordinatif atau kata penghubung koordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua unsur kalimat atau lebih yang kedudukannya setara atau sederajat. Misalnya: penambah hubungan penambahan (dan), penambah hubungan pendampingan (serta), penanda hubungan pemilihan (atau), penanda hubungan pertentangan (padahal, sedangkan, bahkan, namun)

Contoh : -      Kami siswa MAN Alor (kalimat nominal)

-        Gunung Sumeru sering mengamuk (kalimat verbal)

-        Jawaban anak pintar itu sangat tepat (kalimat adjektif)

-        Sapi-sapi sedang merumput (kalimat verbal)

-        Mobil orang kaya itu ada delapan (kalimat numeral)

b)    Kalimat kompleks (kalimat majemuk) adalah kalimat yang terdiri lebih dari satu aksi, peristiwa atau keadaan sehingga mempunyai lebih dari satu verba utama (kata yang menggambarkan keadaan, proses atau perbuatan) dalam lebih dari satu struktur. Di dalam teks tanggapan kritis ditandai dengan adanya kalimat kompleks (kalimat majemuk), baik kalimat majemuk setara maupun kalimat majemuk bertingkat

Kalimat kompleks terdapat dua jenis:

1.     Kalimat kompleks parataktik adalah kalimat kompleks yang terdiri atas dua struktur, tetapi mempunyai makna setara maupun sejajar. Kalimat kompleks parataktik menggunakan kata penghubung dan, tetapi, atau dan sedangkan

Contoh : - Bibi membeli daging sapi dan daging ayam di pasar Kadelang

- Abdul bingung memilih antara bakso atau mi ayam

- Ibu berbelanja di DIY tadi sore, tetapi tidak bersama ayah

-. Saiful selalu semangat membantu ibunya, sedangkan adiknya lebih suka    bermain

2.     Kalimat kompleks hipotatik adalah kalimat kompleks yang mempunyai dua struktur,  tetapi maknanya bersifat tidak setara atau tidak sejajar. Dua struktur digabungkan menjadi satu kalimat diikuti kata penghubung jika, karena, ketika dan sehingga

Contoh:

-        Saya ingin pergi ke Jepang jika mempunyai cukup uang

-        Nabila tidak masuk sekolah hari ini karena dia sedang dirawat di rumah sakit

-        Nisa tidak di rumah ketika gempa itu sedang berlangsung

-        Janganlah membuang sampah di sembarang tempat termasuk di sungai karena dapat mengakibatkan banjir saat musim hujan

-        Ibu menutup semua jendela ketika hari mulai gelap

D.    Kata rujukan adalah kata merujuk pada kata lain yang telah diungkapkan sebelumnya. Kata rujukan dibedakan menjadi tiga:

a)     Rujukan benda atau hal yaitu kata yang menyatakan nama diri seseorang, tempat atau semua benda dan segala yang dibendakan, misalnya ini, itu, tersebut

b)    Rujukan tempat yaitu kata yang menyatakan atau merujuk pada kata tempat suatu kejadian itu berlangsung, misalnya: di sini, di situ, di sana

c)     Rujukan personel atau orang yang diperlakukan seperti orang, yaitu kata yang merujuk pada tokoh dalam sebuah cerita yang mengalami kejadian atau peristiwa tertentu. Contoh: aku, dia, ia, mereka dan beliau


Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

 


Materi Pokok               : Mengonstruksi Nilai-Nilai Cerita Sejarah

Kompetensi Dasar       : Mengonstruksi nilai-nilai cerita sejarah dalam sebuah teks eksplanasi

KISAH SINGKAT NABI NUH

Kisah Nabi Nuh Lengkap untuk Anak Beserta Hikmah & Mukjizatnya

        Nabi Nuh AS merupakan salah satu dari 25 nabi dan rasul yang wajib diimani oleh umat Islam. Kisah Nabi Nuh AS yang paling terkenal ialah peristiwa banjir bandang besar yang menimpa kaumnya, yang tidak mau taat dan bertobat kepada Allah SWT. Pada saat tersebut, Nabi Nuh AS beserta pengikut setianya membuat kapal besar sehingga mereka bisa selamat dari azab pedih Allah SWT. 

        Kisah Nabi Nuh AS tersebut dapat menjadi rekomendasi cerita anak yang dapat Bunda bacakan kepada Si Kecil. Kisah Nabi Nuh AS banyak mengajarkan pesan moral dan nilai-nilai kebaikan di dalamnya. Tak hanya itu, melalui cerita Nabi Nuh AS Bunda sekaligus dapat menanamkan nilai-nilai keislaman kepada anak-anak melalui beragam kisahnya. 

Kisah Nabi Nuh AS dan kaumnya membuat kapal besar

        Nabi Nuh AS merupakan nabi yang melakukan dakwah selama 500 tahun dan meninggal di usia 950 tahun. Nabi Nuh AS diutus oleh Allah SWT di antara kaum penyembah berhala. Mereka yakin bahwa menyembah berhala dapat membawa kebaikan dan menolak bala. 

        Nabi Nuh AS berdakwah dengan sekuat tenaga kepada kaumnya yang keras kepala. Namun demikian, selama berdakwah ia hanya mendapatkan 70 hingga 80 pengikut saja. 

        Suatu ketika, Nabi Nuh AS kemudian berdoa kepada Allah SWT. Nabi Nuh AS berdoa supaya kaumnya diberi hidayah. Allah SWT mengabulkan doa tersebut dan memerintahkan Nabi Nuh dan pengikutnya untuk membuat sebuah perahu besar. 

        Nabi Nus AS dan para pengikutnya yang setia akhirnya membuat perahu di atas bukit. Mereka menebang pohon dan menggunakan kayu-kayunya untuk membuat kapal. Kaum Nabi Nuh AS yang keras kepala malah mengolok-olok pekerjaan tersebut.

        Mereka bahkan berani melempar kotoran kepada Nabi Nuh AS dan para pengikutnya ketika mereka sedang membuat kapal. 

        Setelah perahu Nabi Nuh AS selesai, beliau kemudian mengajak seluruh kaumnya untuk masuk ke dalam perahu. Nabi Nuh AS juga membawa serta seluruh jenis binatang.

        Masing-masing sepasang untuk setiap jenisnya. Selain itu Nabi Nuh AS juga membawa benih tumbuh-tumbuhan. Hal ini supaya kelak jenis hewan dan tumbuhan tersebut tetap bisa berkembang biak.

        Awan pun mulai mendung disusul dengan suara gemuruh halilintar. Hujan lebat pun turun amat lebatnya dan konon tak kunjung reda sampai 3 hari lamanya, hingga akhirnya terjadilah banjir bandang. Kapal Nabi Nuh AS mulai terangkat karena air mulai membanjiri daratan. Tidak ada tempat yang aman dari banjir saat itu kecuali kapal Nabi Nuh AS

        Hujan turus selama empat puluh hari empat puluh malam. Setelah itu, hujan perlahan mulai reda dan air perlahan mulai surut. Setelah 150 hari kemudian, Nabi Nuh AS dan para pengikutnya yang setia turun dari kapal dan mulai membangun kehidupan yang baru. Merek hidup dalam nuansa ketaatan dan kesejahteraan dalam naungan Allah SWT. Keturunan Nabi Nuh AS pun semakin banyak dan menyebar ke seluruh pelosok bumi. 

Kisah Kan’an anak Nabi Nuh yang durhaka

        Selain kisah tentang umat Nabi Nuh, cerita mengenai keluarga dan anak-anaknya juga menyimpan banyak pesan moral untuk anak, Bunda.

        Nabi Nuh AS memiliki 4 orang putra yaitu Syam, Khan, Yafits, dan Kan’an. Pada saat banjir bandang terjadi, semua anak Nabi Nuh AS berada di dalam kapal, kecuali Kan’an. Ia termasuk dalam kaum pembangkang yang menolak ajakan Nabi Nuh AS, ayahnya sendiri. 

        “Hai anakku, marilah ikut bersama kami. Janganlah engkau turut bersama orang-orang kafir” kata Nabi Nuh AS mengajak Kan’an. 

        Namun dengan sombongnya, Kan’an menolak ajakan ayahnya. Saat banjir bandang semakin tinggi, Kan’an tak luput ikut terombang-ambing. Ia hanya menggunakan sebilah kayu untuk tetap mengapung. Nabi Nuh AS sempat berteriak memanggil anaknya tersebut agar naik ke atas kapal. “Naiklah ke perahu bersamaku,” ajak Nabi Nuh AS. Akan tetapi, Kan’an tetap menolak dan terus berenang ke arah gunung. 

        Padahal Nabi Nuh AS telah memperingatkan Kan’an bahwa tidak akan ada yang selamat dari azab Allah SWT. Hingga akhirnya ia pun ikut tenggelam bersama dengan orang-orang durhaka lain yang menentang ajaran Nabi Nuh AS. 

        Nabi Nuh AS sangat bersedih dan menyesali sikap putranya yang tetap keras sampai saat terakhir menjelang ajalnya. Allah SWT kemudian mengingatkan dan menghibur Nabi Nuh AS meski putranya adalah keluarga sendiri, namun ia termasuk kafir karena menentang ajarannya. 

Hikmah cerita dari kisah Nabi Nuh untuk diajarkan kepada anak

        Dua kisah Nabi Nuh AS di atas mengajarkan banyak pesan moral. Kesabaran Nabi Nuh AS dalam berdakwah selama ratusan tahun, meski hanya memiliki puluhan pengikut patut dijadikan teladan oleh umat manusia.

        Bunda dapat mengajarkan kepada Si Kecil apabila mengajak orang lain dalam hal kebaikan, harus dilakukan dengan penuh kasih sayang seperti yang dilakukan oleh Nabi Nuh AS dalam berdakwah. 

        Bunda, ajarkan pula kepada anak bahwa sabar dalam menghadapi kesulitan merupakan kunci kesuksesan. Setiap kali menemui sebuah tantangan dan hambatan, sebagai hamba Allah yang baik maka diharapkan kita menjadi orang yang sabar dan terus tawakal kepada Allah SWT.  

        Di sisi lain, janganlah meniru sikap Kan’an dan kaum Nabi Nuh AS yang tidak mau untuk diajak bertobat dan tetap memilih menjadi kafir hingga azab merenggut nyawa mereka. Bunda dapat memberikan pemahaman pada anak bahwa beriman kepada Allah dan rasul-Nya adalah jalan selamat di dunia dan akhirat. Setiap orang akan mendapatkan balasan yang setimpal dan sesuai dengan apa yang telah mereka lakukan. 

Mukjizat Nabi Nuh

        Berdasarkan kisah Nabi Nuh AS, terdapat beberapa mukjizat yang dimiliki oleh Nabi Nuh AS sebagai salah satu nabi utusan Allah SWT:

  1. Nabi Nuh AS merupakan salah satu nabi yang memiliki gelar  ulul azmi karena kesabarannya dalam berdakwah ratusan tahun kepada kaumnya dan hanya memiliki puluhan pengikut saja. Gelar ulul azmi diberikan kepada Nabi dan Rasul yang memiliki kesabaran dan ketabahan yang luar biasa. 
  2. Nabi Nuh AS mampu berumur panjang hingga 950 tahun dan berdakwah ratusan tahun.
  3. Nabi Nuh AS dan para pengikut setianya berhasil membuat kapal berukuran sangat besar dan kokoh hingga juga bisa menampung hewan dan tumbuhan dalam jumlah besar. Kapal Nabi Nuh AS berhasil melewati banjir besar dan bertahan lama hingga air surut.

        Semoga kisah Nabi Nuh AS, dalam mengajak umatnya beriman pada Allah SWT ini dapat menjadi pengingat bagi Bunda dan anak-anak untuk selalu taat pada Sang Pencipta.


Latihan

1.     1. Cermatilah teks cerita Sejarah “Kisah Nabi Nuh”  kemudian cermati kolom berikut!

No

Struktur Teks Eksplanasi

Nilai-Nilai dalam Teks Eksplanasi

1

Pengertian secara umum

 

2

Sebab alam

 

3

Sebab sosial

 

4

Akibat alam

 

5

Akibat Sosial

 

6

Penegasan ulang

 

 

2.     2. Identifikasikan kutipan teks sejarah ”Kisah Nabi Nuh” di atas pada unsur ekstrinsiknya nilai-nilai yang terkandung di dalamnya!

No

Nilai-Nilai Ekstrinsik

Kalimat Pendukung dalam Teks

1

Nilai Moral

 

2

Nilai Agama

 

3

Nilai Sosial

 

4

Nilai Budaya

 



Tidak ada komentar