Bahan ajar Cerpen
A. Pengertian Cerpen
Apa sih pengertian cerpen itu?
– Kamu suka membaca cerpen? Cerita pendek pastinya sudah familiar sejak kita
duduk di bangku sekolah dasar. Beragam cerita pernah kita baca di buku, majalah
atau tabloid, namun apakah kamu tau apa sih perbedaan cerpen dengan
cerita-cerita lainnya?. Bagi kamu yang ingin menulis cerpen, wajib menyimak
pengertian tentang cerpen berikut ini.
Seperti yang diketahui, cerpen
merupakan suatu karya sastra dalam bentuk tulisan yang mengisahkan tentang sebuah cerita fiksi lalu dikemas secara pendek,
jelas dan ringkas. Cerpen biasanya hanya mengisahkan cerita pendek tentang
permasalahan yang dialami satu tokoh saja.
Cerpen juga bisa disebut sebagai
fiksi prosa karena cerita yang disuguhkan hanya berfokus pada satu konflik
permasalahan yang dialami oleh tokoh mulai dari pengenalah karakter hingga
penyelesaian permasalahan yang dialami oleh tokoh. Cerpen juga terdiri tidak
lebih dari 10.000 kata saja.
Cerpen merupakan singkatan dari
cerita pendek. Saat membaca cerpen biasanya sangat cepat selesai. Selain itu,
isi pada cerpen juga sangat mudah dipahami karena ceritanya yang relatif
pendek. Oleh karena itu banyak orang yang suka dengan cerita yang singkat dan
tidak rumit seperti pada cerpen.
Pada umumnya, permasalahan yang
dikisahkan pada cerpen tidak terlalu rumit. Maka dari itu jumlah kata pada
cerpen juga dibatasi. Biasanya cerpen terdiri dari berbagai kisah seperti genre
percintaan, kasih sayang, jenaka, dan lain-lain. Pada cerpen juga mengandung
pesan dan amanat untuk para pembaca, sehingga bukan hanya terhibur saja kita
bisa menerapkan setiap pesan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Cerpen merupakan suatu karya sastra dalam bentuk tulisan yang
mengisahkan tentang sebuah cerita fiksi lalu dikemas secara pendek, jelas dan
ringkas. Cerpen biasanya hanya mengisahkan cerita pendek tentang permasalahan
yang dialami satu tokoh saja.
B. Ciri-Ciri
Cerpen
Sebuah cerpen
memiliki ciri-ciri tertentu yang khas dimana ciri-ciri ini nantinya akan
digunakan sebagai pembeda dari karya sastra lainnya. Ciri-ciri cerpen sebagai
berikut:
1.
Pada umumnya cerpen bersifat
fiktif atau berupa karangan dari penulis.
2.
Cerpen memiliki susunan kata
yang tidak lebih dari 10.000 (sepuluh ribu) kata.
3.
Saat membaca cerpen biasanya
selesai dengan sekali duduk.
4.
Cerpen memiliki bentuk cerita
yang sangat singkat.
5.
Cerpen memiliki diksi atau
pilihan kata yang tidak rumit sehingga mudah dipahami oleh pembaca.
6.
Cerpen hanya memiliki alur
cerita tunggal atau satu jalan cerita saja.
7.
Kisah cerita pada cerpen
biasanya berasal dari peristiwa dalam kehidupan sehari-hari.
8.
Karakter tokoh pada cerpen
sangat sederhana.
9.
Di akhir bagian biasanya
terdapat pesan moral yang sangat mendalam sehingga membuat pembaca ikut
merasakan kisah pada cerpen tersebut.
C. Nilai-nilai kehidupan dalam crepen
Cerpen tidak hanya diciptakan untuk hiburan atau bacaan semata. Akan
tetapi jika kita mendalaminya sebuah cerpen pasti mengandung sebuah nilai-nilai kehidupan yang bisa kita ambil
hikmahnya.Nilai-nilai kehidupan yang terkandung
dalam cerpen, antara lain :
1. Nilai moral
Nilai moral yaitu nilai yang berkaitan dengan
akhlak/budi pekerti/susila atau baik buruk tingkah laku.
2. Nilai sosial/kemasyarakatan
Nilai sosial yaitu nilai yang berkaitan dengan
norma-norma yang terdapat dalam masyarakat.
3. Nilai religius/keagamaan
Nilai keagamaan yaitu nilai yang berkaitan
dengan agama
.
4. Nilai pendidikan/edukasi
Nilai pendidikan yaitu nilai yang berkaitan
dengan pendidikan/pelajaran hidup
5. Nilai estetis/keindahan
Nilai estetis yaitu nilai yang berkaitan dengan
hal-hal yang menarik/menyenangkan/keindahan (nilai seni).
6. Nilai
politis
Nilai politis yaitu nilai yang berkaitan dengan
situasi politik (pemerintahan).
7. Nilai
budaya
Nilai budaya yaitu nilai yang berkaitan dengan
kebudayaan (adat istiadat).
D. Unsur-unsur pembangun cerpen
Sebuah cerpen atau cerita pendek
memiliki suatu unsur pembentuk yang harus ada di dalam cerpen itu sendiri.
Unsur ini dinamakan dengan unsur intrinsik. Unsur intrinsik akan membangun
kisah cerita yang ingin disampaikan oleh penulis. Berikut inilah beberapa unsur
intrinsik:
1.
Tema
Sebuah
cerpen harus memiliki tema cerita. Hal ini karena tema menjadi unsur utama yang
ingin disampaikan penulis pada kisah ceritanya.
Tema merupakan ide dasar cerita,
yang melatarbelakangi keseluruhan isi cerpen. Dalam cerpen, biasanya tema
jarang dituliskan secara tersurat oleh pengarangnya. Tema memiliki sifat umum,
oleh karena itu tema banyak diambil dari lingkungan sekitar, kisah pribadi
seseorang, sejarah, dan lain-lain.
2.
Alur atau Plot
Alur adalah jalan pola
pnegembangan rangkaian peristiwa yang terjadi
dalam cerita. Adanya alur menjadikan cerita akan menjadi kesatuan yang utuh.
Pola pengembangan cerita suatu cerpen haruslah menarik, sehingga pembaca dapat
terdorong untuk membaca cerita sampai akhir.Pada umumnya alur pada cerpen diawali dengan
perkenalan, konflik masalah, lalu penyelesaian. Namun ada beberapa jenis alur
cerita yaitu alur maju, alur mundur, dan alur campuran.
3. Setting/Latar
Latar atau setting dalam cerpen meliputi tempat, waktu, dan
peristiwa. Latar atau setting merupakan penjelasan mengenai latar atau tempat,
waktu, dan suasana yang terjadi dalam cerpen tersebut. Latar digunakan untuk memperkuat keyakinan pembaca terhadap
jalanya suatu cerita. Latar dalam suatu cerita bisa bersifat faktual, maupun
imajinatif.
4.
Tokoh/Penokohan
Tokoh merupakan orang yang
berperan dalam cerita.Tokoh terdiri dari pemeran utama dan
pemeran pendukung. Sedangkan, pengertian penokohan/watak merupakan gambaran sifat dari
para pemeran. Watak tokoh terdiri dari tiga jenis yaitu protagonis
(baik), antagonis (jahat) dan netral.
5. Sudut pandang
atau point of view
Sudut pandang merupakan cara pandang
pengarang saat menceritakan kisah pada sebuah cerpen. Sudut pandang dibagi
menjadi dua bentuk yaitu sudut pandang orang pertama yang terdiri dari pelaku
utama (“aku” merupakan tokoh utama) dan pelaku sampingan (“aku menceritakan
orang lain). Sedangkan sudut pandang orang ketiga terdiri dari serba tahu
(“dia” menjadi tokoh utama) dan pengamat (“dia” menceritakan orang lain).
6. Amanat
Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada
pembacanya. Umumnya, amanat dalam cerpen bersifat tersirat. Misalnya, tema
cerita tentang perjuangan pahlawan akan berisi amanat tentang menumbuhkan sifat
pantang menyerah, dan semangat mempertahankan kemerdekaan. Amanat adalah pesan moral atau pelajaran yang
disampaikan oleh penulis kepada pembaca.Pesan moral yang disampaikan biasanya
dalam bentuk tersirat maupun tersurat
E. Struktur kebahasaan cerpen
Pada cerpen
biasanya terdiri beberapa struktur yang diperlukan seperti elemen dasar dan
tambahan abstrak. Struktur tersebut sangat diperlukan ketika menyusun sebuah
cerpen. Berikut inilah beberapa elemen dasar untuk membangun sebuah cerpen:
1. Pengenalan Situasi
(Orientation)
Pada bagian awal ini, pengarang akan
memperkenalkan para tokoh, dan hubungan antartokoh yang disusun berdasarkan
adegannya.
2.
Pengungkapan Suatu Peristiwa (Complication)
Pemunculan peristiwa awal yang disajikan akan
menimbulkan berbagai masalah, pertentangan bagi para tokohnya.
3. Menuju
Konflik (Rising Action)
Setelah suatu peristiwa atau kejadian muncul,
kemudian akan terjadi peningkatan perhatian kegembiraan, kehebohan, ataupun
keterlibatan dari berbagai situasi yang menyebabkan bertambahnya kehebohan
tokoh.
4. Puncak
Konflik (Klimaks)
Puncak konflik atau klimaks adalah puncak dari
suatu permasalahan dalam cerita. Bagian ini akan cerita semakin mendebarkan.
Pada bagian juga, akan ditentukan perubahan nasib beberapa tokohnya. Misalnya,
apakah dia bisa berhasil menyelesaikan masalahnya atau tidak.
5.
Penyelesaian (Ending)
Tahap penyelesaian atau coda merupakan bagian
akhir cerita. Bagian ini akan berisi penjelasan tentang sikap maupun
nasib-nasib yang dialami tokohnya setelah mengalami klimaks. Selain itu, akhir
cerita cerpen yang dibiarkan menggantung dengan tanpa adanya penyelesaian.
Artinya, akhir ceritanya diserahkan kepada imajinasi pembacanya.
F. Kaidah kebahasaan cerpen
Ciri atau kaidah kebahasaan cerpen antara lain:
1. Kalimatnya banyak yang bermakna lampau. Hal
itu ditandai dengan kata-kata seperti: saat, telah terjadi, ketika itu,
beberapa tahun yang lalu.
2. Banyak menggunakan kata penghubung yang
menyatakan urutan waktu (konjungsi kronologis). Contoh: mula-mula, sebelumnya,
kemudian, sejak saat, setelah itu.
3. Banyak menggunakan kata kerja yang
menggambarkan suatu peristiwa yang terjadi. Contoh: mengobati, menghindar,
menangis, menyuruh, melompat, menghindar.
4. Menunjukkan kalimat tak langsung untuk
menceritakan perkataan seorang tokoh oleh pengarang. Contoh: menceritakan
tentang, menuturkan, mengungkapkan, mengatakan bahwa, menyatakan.
5. Pikiran dan perasaan tokoh banyak digambarkan
dengan menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu. Contoh: berharap,
mengalami, merasakan, menginginkan.
6. Menggunakan banyak dialog, yang ditunjukkan
oleh tanda petik ganda ("...."), maupun kata kerja yang menunjukkan
tuturan langsung. Contoh: "Habis kemana saja kamu?" tanya Rini pada
Andi.
7. Menggunakan kata-kata sifat (descriptive
language), sebagai penggambaran tokoh, latar atau suasana. Contoh: Pada sore
hari, Bapak tua itu terlihat sedang meminum segelas teh hangatnya sambil
menikmati hujan dalam sebuah gubuk di tengah sawah.
G.
Langkah-langkah menulis
cerpen
Menciptakan karya seni kepenulisan
cerpen membutuhkan proses yang tidak mudah karena cara menulis cerpen adalah
faktor yang menentukan apakah hasil karya akan menarik untuk pembaca atau
tidak.
Cara menulis cerpen yang baik dimulai
dari menentukan genre dan tema cerpen menentukan
konflik, menyusun alur, menentukan setting, hingga membuat penegasan
amanat cerpen. Dalam cara menulis
cerpen, kamu bisa membayangkan dirimu sebagai
pembaca untuk mengetahui cerita dan
alur yang diinginkan oleh para pembaca.
Sebagai langkah awal cara membuat cerita pendek untuk pemula, sebaiknya
kamu menyisihkan waktu khusus untuk menulis. Hal ini karena, pengerjaan
membutuhkan beberapa tahapan proses yang cukup panjang sebagai berikut.
1.
Menentukan tema atau ide cerita
Pilih topik yang menarik untuk kamu atau ide-ide
seperti pengalaman yang ingin dibagikan kepada pembaca. Pikirkan juga pesan
atau moral atau nilai-nilai yang ingin kamu sampaikan melalui cerpen.
2.
Membuat karakter
Ciptakan karakter-karakter yang akan membangun
keseluruhan jalannya cerita. Berikan nama, watak atau karakterisasi, dan juga
latar belakang tokoh yang membuat mereka menarik dan mudah diingat.
3.
Buat kerangka atau plot cerita
Atur alur cerita dengan menggambarkan
kejadian-kejadian penting yang terjadi. Tuliskan titik poin ketika konflik
muncul, permasalahan terjadi, serta resolusi kunci dari permasalahan tersebut.
4.
Deskripsikan suasana dalam cerpen
Gambarkan latar tempat dan suasana yang ada dalam
cerita dengan menggunakan kata-kata dan kalimat yang deskriptif. Kamu juga bisa
menghubungan latar dan suasana dengan karakteristik atau kondisi tokoh.
5.
Menentukan sudut pandang
Sudut pandang adalah cara penulis memposisikan diri
dalam penulisan kisahnya. Dalam proses melahirkan suatu karya fiksi cerpen,
sudut pandang digunakan dalam menampilkan penokohan dengan gaya yang diinginkan
penulis.
Sederhananya, sudut pandang berupa cara kamu dalam
penyebutan tokoh pada cerita. Kebanyakan penulis menggunakan sudut pandang
orang pertama seperti penggunaan subyek “saya” atau “aku” dalam menyampaikan
cerita.
Ada pula penulis yang menggunakan sudut pandang
orang ketiga dengan menyebut subjek “mereka” atau “dia” untuk menyampaikan
cerita.
6.
Menulis cerpen dengan ciri khas sendiri
Seperti disinggung sebelumnya, cerpen dapat
menggambarkan ciri khas seorang penulisnya. Karena itu, tips menulis cerpen
bagi pemula selanjutnya adalah menulis dengan gaya bahasa sendiri. Artinya,
kamu boleh terinspirasi dari gaya penulis lain. Tetapi, jangan sampai kamu
sepenuhnya berusaha untuk meniru cara kepenulisannya.
7.
Revisi
Setelah selesai menulis cerpen, baca kembali hasil karya tulis kamu dan perbaiki kesalahan yang ada. Periksa tata bahasa, ejaan, dan struktur kalimat untuk memastikan cerpen kamu mudah dibaca dan dimengerti.
2. Materi unsur-unsur pembangun cerpen berikut, https://youtu.be/urJOKGPu_t4
3. Materi struktur cerpen berikut, https://www.youtube.com/watch?v=KQi9GN2PQR8
Tidak ada komentar