Header Ads

ads header

Breaking News

Memetik Keteladanan dari Biografi Kepahlawanan/ Bahasa Indonesia X Sem. Genap


Dengan mempelajari kisah hidup mereka yang inspiratif, kalian akan dapat belajar banyak hal. Kisah hidup mereka sering kali dapat memberikan inspirasi, motivasi, dan pelajaran hidup. Oleh karena itu, kisah hidup mereka sangat penting dan bermanfaat untuk diketahui oleh banyak orang sehingga beberapa di antaranya telah ditulis dan dibukukan. Adapun buku atau tulisan yang berisi riwayat atau kisah hidup seseorang disebut biografi

Gambar Gusti Ngurah Rai 

Pada bab ini, kalian akan belajar dari kisah hidup beberapa sosok inspiratif melalui biografi pahlawan. Hal ini bertujuan agar kalian mendapat inspirasi, motivasi, pelajaran hidup yang bermanfaat, serta hal-hal positif lainnya

   Setelah pembelajaran, kalian diharapkan mampu memahami pengertian dan karakteristik biografi, menyimak pembacaan biografi dengan kritis dan reflektif, membaca untuk menganalisis biografi, menulis biografi dengan logis dan kreatif, dan mempresentasikan teks biografi dengan metode yang tepat.

 1.      Memahami pengertian teks biografi dan mendiskusikan karakteristik teks biografi.

       Dalam pembelajaran kali ini, kalian akan mempelajari teks  biografi.Untuk itu, kalian harus dapat memahami terlebih dulu pengertian biografi. Kata biografi secara harfiah berakar dari bahasa Yunani, yaitu kata bios yang bermakna hidup dan kata graphein yang artinya tulis. Dengan kata lain, biografi adalah sebuah tulisan yang isinya memaparkan tentang kisah kehidupan seseorang yang ditulis oleh orang lain. Umumnya, biografi berisi tulisan yang memaparkan riwayat kehidupan seseorang berdasarkan fakta, data, dan peristiwa atau kejadian yang dialami. Bahasa yang digunakan dalam teks biografi harus lugas, jelas, dan tidak bertele-tele agar tidak menimbulkan pemahaman yang berbeda dan bias pada pembaca.

      Isi biografi tidak sekadar biodata, daftar nama, data kelahiran, dan informasi lainnya, tetapi lebih kompleks karena dapat juga berisi pandangan, sikap, perasaan, pemikiran, hingga peristiwa atau kejadian yang dialami tokoh. Akan tetapi, tidak semua aspek atau peristiwa diceritakan, hanya hal yang dinilai penting atau menarik untuk diketahui dan bermanfaat bagi pembaca. Oleh karena itu, tokoh atau sosok dalam biografi bukanlah tokoh atau sosok biasa, melainkan orang yang berpengaruh, telah sukses, orang yang berjasa, dan sebagainya. Hal ini bertujuan agar melalui biografi kalian mendapat inspirasi, pelajaran hidup, dan motivasi setelah membacanya.

         Untuk lebih memahaminya, carilah beberapa pengertian biografi dari beberapa sumber. Tuliskan pengertian biografi dan sumbernya dalam isian tabel berikut!

         Setelah memahami pengertian biografi di atas, kalian juga dapat merumuskan beberapa ciri atau karakteristik biografi. Untuk itu, silakan baca dengan saksama contoh teks biografi tokoh pahlawan I Gusti Ngurah Rai berikut. Kemudian, bentuk kelompok yang terdiri atas 4—5 siswa. Berdiskusilah untuk menjawab beberapa pertanyaan di bawahnya.

Biografi I Gusti Ngurah Rai

      Gusti Ngurah Rai lahir di Badung, Bali, 30 Januari 1917. Ia merupakan keturunan bangsawan. Ayahnya, I Gusti Ngurah Patjung, adalah seorang camat Petang. Sejak kecil, I Gusti Ngurah Rai tertarik dengan dunia militer. Karena itu, setelah menyelesaikan pendidikan di Hollandsch Inlandsche School (HIS) Denpasar dan Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) Malang, ia kemudian bergabung dengan sekolah kader militer, Prayodha Bali, Gianyar yang memang diisi oleh para pemuda dari kalangan bangsawan lokal. Pada tahun 1940, Ngurah Rai akhirnya lulus dan dilantik sebagai Letnan II. Selepas itu, ia melanjutkan pen didikan kembali di Corps Opleiding Voor Reserve Officieren (CORO), Magelang dan Pendidikan Artileri, Malang.

          Pada masa pendudukan Jepang, I Gusti Ngurah Rai bekerja sebagai  pegawai  Mitsui Hussan Kaisya, perusahaan  yang  bergerak di bidang pembelian padi rakyat. Ia tidak bergabung dengan laskar kemiliteran bentukan Jepang, tetapi menghimpun pemuda-pemuda Bali dalam Gerakan Anti Fasis (GAF). Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, Badan Keamanan Rakyat (BKR) berganti nama menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan I Gusti Ngurah Rai ditunjuk sebagai Komandan TKR Wilayah Sunda Kecil (meliputi Bali dan Nusa Tenggara). Sebagai Komandan TKR Sunda Kecil, Ngurah Rai merasa perlu untuk melakukan konsolidasi dengan pimpinan TKR pusat yang saat itu bermarkas di Yogyakarta. Sampai di Yogyakarta, Ngurah Rai dilantik menjadi Komandan Resimen Sunda Kecil berpangkat letnan kolonel.

          Kembali dari Yogyakarta dengan bantuan persenjataan, Ngurah Rai mendapati bahwa Belanda telah menduduki Bali dengan memengaruhi raja-raja Bali. Bersama Ciung Wanara, pasukan kecil yang dibentuknya, Ngurah Rai pada tanggal 18 November 1946 menyerang Tabanan dan berhasil membuat satu datasemen Belanda bersenjata lengkap menyerah. Pertempuran tersebut dilatarbelakangi dengan kekecewaan Ngurah Rai atas hasil dari perjanjian Linggarjati antara Belanda dan pemerintah Indonesia. Dalam perjanjian tersebut, pemerintah Belanda mengakui kekuasaan Indonesia yang meliputi Pulau Jawa, Madura, dan Sumatra. Akan tetapi, Bali hanya diakui menjadi bagian dari negara Indonesia Timur buatan Belanda.

          Kekalahan di pertempuran tersebut memicu Belanda untuk membalas dengan mengerahkan seluruh kekuatannya yang ada di Pulau Bali dan Lombok. Sebanyak kurang lebih 2.000 pasukan bersenjata lengkap dan sejumlah pesawat terbang, Belanda pun menyerang Ngurah Rai dan pasukan kecilnya. Dalam pertempuran tersebut, pertahanan demi pertahanan yang dibentuk Ngurah Rai hancur. Di Desa Margarana, pertahanan terakhir Ciung Wanara, Ngurah Rai dan pasukannya berhasil dikalahkan. Perang tersebut akhirnya dikenal dengan Perang Puputan Margarana karena sebelum gugur Ngurah Rai sempat meneriakkan kata puputan yang berarti perang habis-habisan sampai mati. Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 20 November 1946.

           Berkat jasanya tersebut, Ngurah Rai mendapatkan gelar Bintang Mahaputra dan dinaikkan pangkatnya menjadi Brigjen TNI (anumerta). Tak hanya itu, ia juga mendapatkan gelar Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden RI No. 63/TK/1975 tanggal 9 Agustus 1975. Nama I Gusti Ngurah Rai juga dijadikan sebagai nama bandara dan nama jalan utama di Bali serta gambarnya tertera di uang pecahan lima puluh ribu rupiah. Ada pula acara tahunan yang diselenggarakan setiap 20 November sebagai momen mengingat senja


    Berdasarkan teks biografi di atas, jawablah beberapa pertanyaan  berikut dalam bentuk ulasan!

1. Apa saja yang diceritakan dalam biografi tersebut? Jelaskan!

2. Menurut kalian, apa manfaat dan tujuan ditulisnya biografi tersebut?

3. Isi biografi tersebut ditulis berdasarkan fakta ataukah imajinasi? Jelaskan alasannya!

4. Menurut kalian, apakah isi biografi untuk tokoh atau sosok tersebut sudah tepat dan lengkap? Jelaskan alasannya!

5.  Menurut kalian, apakah bahasa yang digunakan dalam biografi tersebut sudah tepat? Jelaskan alasannya!


Tidak ada komentar