Memetik Keteladanan dari Biografi Kepahlawanan/ Bahasa Indonesia X Sem. Genap
Dengan mempelajari kisah hidup mereka yang inspiratif, kalian akan dapat belajar banyak hal. Kisah hidup mereka sering kali dapat memberikan inspirasi, motivasi, dan pelajaran hidup. Oleh karena itu, kisah hidup mereka sangat penting dan bermanfaat untuk diketahui oleh banyak orang sehingga beberapa di antaranya telah ditulis dan dibukukan. Adapun buku atau tulisan yang berisi riwayat atau kisah hidup seseorang disebut biografi
Gambar Gusti Ngurah Rai
Pada bab ini, kalian akan belajar dari kisah hidup beberapa sosok inspiratif melalui biografi pahlawan. Hal ini bertujuan agar kalian mendapat inspirasi, motivasi, pelajaran hidup yang bermanfaat, serta hal-hal positif lainnya
Setelah pembelajaran,
kalian diharapkan mampu memahami pengertian
dan karakteristik biografi, menyimak pembacaan
biografi dengan kritis dan reflektif, membaca untuk menganalisis biografi, menulis biografi
dengan logis dan kreatif, dan mempresentasikan teks biografi dengan metode yang tepat.
Isi biografi tidak sekadar biodata, daftar nama, data kelahiran, dan informasi lainnya, tetapi lebih kompleks karena dapat juga berisi pandangan, sikap, perasaan, pemikiran, hingga peristiwa atau kejadian yang dialami tokoh. Akan tetapi, tidak semua aspek atau peristiwa diceritakan, hanya hal yang dinilai penting atau menarik untuk diketahui dan bermanfaat bagi pembaca. Oleh karena itu, tokoh atau sosok dalam biografi bukanlah tokoh atau sosok biasa, melainkan orang yang berpengaruh, telah sukses, orang yang berjasa, dan sebagainya. Hal ini bertujuan agar melalui biografi kalian mendapat inspirasi, pelajaran hidup, dan motivasi setelah membacanya.
Untuk lebih memahaminya,
carilah beberapa pengertian biografi dari beberapa
sumber. Tuliskan pengertian biografi dan sumbernya dalam isian tabel berikut!
Setelah memahami pengertian
biografi di atas, kalian juga dapat merumuskan
beberapa ciri atau karakteristik biografi. Untuk itu, silakan baca dengan saksama contoh teks biografi tokoh pahlawan I
Gusti Ngurah Rai berikut. Kemudian, bentuk
kelompok yang terdiri atas 4—5 siswa. Berdiskusilah untuk menjawab beberapa
pertanyaan di bawahnya.
Biografi I Gusti Ngurah Rai
Gusti Ngurah Rai lahir di
Badung, Bali, 30 Januari 1917. Ia merupakan keturunan bangsawan. Ayahnya, I Gusti Ngurah Patjung, adalah
seorang
camat Petang. Sejak kecil, I Gusti
Ngurah Rai tertarik dengan dunia militer. Karena itu,
setelah menyelesaikan pendidikan di Hollandsch Inlandsche School (HIS) Denpasar dan Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) Malang,
ia kemudian bergabung dengan sekolah
kader militer, Prayodha Bali, Gianyar
yang memang diisi oleh para pemuda
dari kalangan bangsawan lokal. Pada tahun
1940, Ngurah Rai akhirnya
lulus dan dilantik sebagai Letnan II. Selepas
itu, ia melanjutkan pen didikan kembali
di Corps Opleiding
Voor Reserve Officieren (CORO), Magelang dan Pendidikan Artileri, Malang.
Pada masa pendudukan Jepang,
I Gusti Ngurah Rai bekerja
sebagai pegawai Mitsui
Hussan Kaisya, perusahaan yang bergerak di
bidang pembelian padi rakyat. Ia tidak bergabung dengan laskar kemiliteran bentukan Jepang, tetapi
menghimpun pemuda-pemuda Bali dalam
Gerakan Anti Fasis (GAF). Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, Badan Keamanan Rakyat (BKR) berganti nama menjadi Tentara
Keamanan Rakyat (TKR) dan I Gusti Ngurah Rai ditunjuk
sebagai Komandan TKR Wilayah Sunda Kecil (meliputi Bali dan Nusa Tenggara). Sebagai Komandan TKR Sunda
Kecil, Ngurah Rai merasa perlu untuk
melakukan konsolidasi dengan pimpinan TKR pusat yang saat itu bermarkas di Yogyakarta. Sampai di Yogyakarta, Ngurah
Rai dilantik menjadi Komandan Resimen
Sunda Kecil berpangkat letnan kolonel.
Kembali dari Yogyakarta dengan
bantuan persenjataan, Ngurah
Rai mendapati bahwa Belanda telah menduduki Bali dengan memengaruhi raja-raja Bali. Bersama Ciung
Wanara, pasukan kecil yang
dibentuknya, Ngurah Rai pada tanggal 18 November 1946 menyerang
Tabanan dan berhasil membuat satu datasemen Belanda bersenjata lengkap menyerah.
Pertempuran tersebut dilatarbelakangi dengan kekecewaan Ngurah Rai atas hasil dari perjanjian Linggarjati antara Belanda
dan pemerintah Indonesia. Dalam perjanjian tersebut, pemerintah
Belanda mengakui kekuasaan Indonesia yang meliputi Pulau Jawa, Madura, dan Sumatra. Akan tetapi, Bali hanya diakui menjadi bagian dari negara
Indonesia Timur buatan
Belanda.
Kekalahan di pertempuran tersebut
memicu Belanda untuk
membalas dengan mengerahkan seluruh kekuatannya yang ada di Pulau Bali dan Lombok. Sebanyak kurang
lebih 2.000 pasukan bersenjata
lengkap dan sejumlah pesawat terbang, Belanda pun menyerang Ngurah Rai dan pasukan kecilnya. Dalam pertempuran tersebut, pertahanan demi pertahanan yang
dibentuk Ngurah Rai hancur. Di Desa
Margarana, pertahanan terakhir Ciung Wanara,
Ngurah Rai dan pasukannya berhasil dikalahkan. Perang tersebut akhirnya dikenal dengan Perang Puputan Margarana karena
sebelum gugur Ngurah Rai sempat meneriakkan
kata puputan yang berarti perang
habis-habisan sampai mati. Peristiwa tersebut terjadi pada tanggal
20 November 1946.
Berkat jasanya tersebut, Ngurah Rai mendapatkan gelar Bintang Mahaputra dan dinaikkan pangkatnya menjadi Brigjen TNI (anumerta). Tak hanya itu, ia juga mendapatkan gelar Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden RI No. 63/TK/1975 tanggal 9 Agustus 1975. Nama I Gusti Ngurah Rai juga dijadikan sebagai nama bandara dan nama jalan utama di Bali serta gambarnya tertera di uang pecahan lima puluh ribu rupiah. Ada pula acara tahunan yang diselenggarakan setiap 20 November sebagai momen mengingat senja
Berdasarkan teks biografi di atas, jawablah beberapa pertanyaan berikut dalam bentuk ulasan!
1. Apa saja yang diceritakan dalam biografi tersebut?
Jelaskan!
2. Menurut kalian, apa manfaat dan tujuan ditulisnya
biografi tersebut?
3. Isi biografi
tersebut ditulis berdasarkan fakta ataukah imajinasi? Jelaskan alasannya!
4. Menurut kalian, apakah isi biografi untuk tokoh atau sosok tersebut
sudah tepat dan lengkap? Jelaskan
alasannya!
5. Menurut kalian,
apakah bahasa yang digunakan dalam biografi tersebut
sudah tepat? Jelaskan
alasannya!
Tidak ada komentar