Teks Eksplanasi
A. Pengertian
Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi adalah
teks yang berisi penjelasan mengenai suatu fenomena atau peristiwa, baik
fenomena alam maupun fenomena sosial yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari. Fenomena alam yang dimaksud bisa berupa tanah longsor, gempa
bumi, gunung meletus, kebakaran hutan, proses terbentuknya pelangi, dan
sebagainya. Sedangkan fenomena sosial yang dapat dijelaskan oleh teks
eksplanasi antara lain; aksi demonstrasi, tawuran, peperangan , dan
lain-lain.
Teks eksplanasi bertujuan memberikan pemahaman
dan wawasan secara jelas kepada pembaca. Itulah mengapa, di dalam teks
eksplanasi harus memuat proses, sebab, dan akibat suatu kejadian.
B. Ciri -ciri Teks Eksplanasi
Ada empat ciri-ciri teks
eksplanasi, yaitu Faktual, Keilmuan, Informatif, dan Pembahasan yang Bersifat
Umum. Berikut penjelasan lengkapnya:
1.
Faktual
Artinya,
teks eksplanasi memuat informasi yang nyata dan benar adanya.
2.
Bersifat Keilmuan
3.
Teks eksplanasi membahas fenomena yang
berhubungan dengan ilmu pengetahuan. Misalnya, gempa bumi dikaitkan dengan
ilmu fGeografi. Atau aksi demonstrasi yang dibahas dari sudut pandang
ilmu Sosiologi.
4.
Informatif
Teks
eksplanasi bertujuan untuk memberikan informasi tanpa mempengaruhi
pembaca. Ingat ya, teks eksplanasi hanya menjelaskan proses terjadinya suatu
kejadian, bukan untuk membujuk siapapun.
5.
Membahas hal-hal yang bersifat umum
Teks
eksplanasi menjelaskan peristiwa yang sering kita jumpai dalam kehidupan
sehari-hari.
C. Struktur
dan Cara Membuat Teks Eksplanasi
Setelah mengetahui
ciri-ciri, pola pengembangan, dan kaidah kebahasaan teks eksplanasi, sekarang
kita berlatih membuat teks eksplanasi sendiri, yuk. Sebelum membuat teks ekspl anasi,
kita harus mengetahui strukturnya terlebih dahulu. Ada Identifikasi Fenomena, Penggambaran
Rangkaian Kejadian, dan Ulasan.
1.
Identifikasi Fenomena
Adalah
gambaran awal tentang fenomena yang disampaikan. Di tahap ini, kamu bisa
memilih topik yang ingin kamu bahas. Misalnya, kebakaran hutan. Pada tahap
identifikasi fenomena, kamu akan
menjelaskan definisi tentang apa itu kebakaran hutan dan dampaknya. Definisi
ini kamu letakkan di paragraf pertama, ya.
2.
Penggambaran Rangkaian Kejadian
Struktur
yang kedua memuat proses terjadinya fenomena tersebut. Kamu bisa menjelaskan
penyebab atau tahapan-tahapan bagaimana kebakaran hutan itu berlangsung.
3.
Ulasan
Struktur
teks eksplanasi yang terakhir yaitu ulasan. Berisi komentar atau penilaian
penulis mengenai dampak fenomena yang dibahas.
D. Pola
Pengembangan Teks Eksplanasi
Ada 2 pola pengembangan
dalam membuat teks eksplanasi. Pertama, pola pengembangan proses.
Kedua, pola pengembangan sebab akibat. Apa perbedaannya? Simak penjelasan
dan contohnya di bawah ini:
1.
Contoh Teks Eksplanasi Pola Pengembangan
Proses
Teks
eksplanasi dengan pola pengembangan proses disusun berdasarkan kronologi
atau sesuai urutan waktu saat peristiwa terjadi.
Contoh:
“Pada
Juli 1826, Belanda mengulangi serangannya ke Daksa lagi. Oleh Pangeran
Diponegoro, Daksa telah dikosongkan terlebih dahulu. Sewaktu tentara
Belanda kembali dari Daksa untuk menuju ke Yogyakarta, dengan tiba-tiba,
dihadang dan dibinasakan oleh pasukan pangeran Diponegoro dari tempat
persembunyiannya. Setelah mendapat kemenangan itu, pasukan Pangeran Diponegoro
dengan secepat kilat menghilang dari Daksa. Beberapa bulan setelahnya,
atas anjuran Kyai Mojo, Pangeran Diponegoro mengadakan penyerangan besar ke
Surakarta. Di bulan Oktober 1926, pasukan Diponegoro menyerang Belanda di
Gawok dan memperoleh kemenangan yang gemilang.”
Kata
yang dicetak tebal pada teks eksplanasi di atas menandakan urutan peristiwa
tersebut terjadi. Gimana, teman-teman? Apakah kalian sudah paham?
2.
Contoh Teks Eksplanasi Pola Pengembangan
Sebab Akibat, teks eksplanasi dengan pola pengembangan sebab akibat
memposisikan sebab sebagai gagasan utama,
dan akibat sebagai rincian pengembangan, atau sebaliknya.
Contoh:
“Hujan
merupakan fenomena alam yang biasa terjadi. Hujan umumnya diawali oleh
proses penguapan air laut karena panas matahari. Panas matahari menyebabkan air
menguap ke udara, baik itu air laut, air sungai, air danau, juga air dari
kandungan makhluk hidup lainnya. Proses yang selanjutnya terjadi yaitu
kondensasi atau pemadatan uap air dan menjadi sebuah embun.”
Dari
paragraf di atas, kita dapat memahami bahwa panas matahari merupakan penyebab
terjadinya hujan, atau bisa dikatakan hujan merupakan akibat dari proses
penguapan air laut.
Tidak ada komentar