Header Ads

ads header

Breaking News

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK teks eksplanasi

 

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK BAHASA INDONESIA


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

TEKS EKSPLANASI

Kompetensi dasar :

·         Mengidentifikasi informasi pengetahuan dan urutan kejadian dalam teks

Indikator Pencapaian Kompetensi : 

·         Memahami informasi berupa pengetahuan dan urutan kejadian dari yang didengar atau dbaca

·         Menemukan makna tersirat dalam teks eksplanasi secara lisan dan tertulis

 

a.       Tugas membaca

 

 

 

 

 

 

 

 

 

A.   Pengertian Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi adalah teks yang berisi uraian tentang berbagai fenomena seperti budaya, alam dan lainnya. Meski begitu, teks eksplanasi harus berdasarkan pada fakta yang ada. Fakta menjadi unsur penting dalam teks untuk  menjelaskan sesuatu yang terjadi. Fungsi fakta dalam teks eksplanasi adalah penguat dari keaslian atau kebenaran dari pesan yang disampaikan teks tersebut. Fakta menjadi penjelas tentang sebab akibat yang dijelaskan dalam teks eksplanasi

Menurut KBBI (2008), eksplanasi artinya “penjelasan” atau “paparan“.  Teks eksplanasi adalah teks yang berisi tentang proses ‘mengapa’ dan ‘bagaimana’ kejadian-kejadian alam, sosial, ilmu pengetahuan, budaya, dan lainnya dapat terjadi. Suatu kejadian, baik itu kejadian alam maupun kejadian sosial yang terjadi di sekitar kita, selalu memiliki hubungan sebab, akibat, dan proses.

Menurut Kosasih E. & Restuti (2013) dalam bukunya yang berjudul Mandiri Bahasa Indonesia menyatakan, “Teks eksplanasi adalah teks yang menerangkan atau menjelaskan mengenai proses atau peristiwa alam maupun sosial”. Artinya, teks eksplanasi memiliki pola penyajian menerangkan atau menjelaskan suatu terjadinya proses peristiwa atau fenomena.

 

B.     Tujuan Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi bertujuan untuk menjelaskan secara jelas mengenai proses yang terjadi pada suatu fenomena. Teks ini juga memberikan alasan penyebab peristiwa itu terjadi dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti oleh pembaca.

C.   Ciri-Ciri Teks Eksplanasi

Ada beberapa ciri-ciri teks eksplanasi, antara lain:

1. Informasi yang dimuat berdasarkan fakta (faktual).

2. Hal yang dibahas, yaitu suatu fenomena yang bersifat keilmuan atau berhubungan dengan ilmu pengetahuan.

3. Sifatnya informatif dan tidak berusaha memengaruhi pembaca untuk percaya terhadap hal yang dibahas.

4. Fokus pada hal umum (generik), bukan partisipan manusia. Contoh: tsunami, banjir, gempa bumi, hujan, dan lainnya.

                                      

b.      Tugas individu



 

 Bacalah teks di bawah ini!

Demonstrasi Massa 

      Akhir-akhir ini demonstrasi kerap terjadi hampir setiap waktu dan terjadi di berbagai tempat. Bahkan, demonstrasi sudah menjadi fenomena yang lumrah di tengah-tengah masyarakat kita. Menanggapi fenomena tersebut, seorang kepala daerah menyatakan bahwa penyebab demonstrasi dan anarkisme tidak lain adalah faktor laparnya masyarakat. Lantas ia mencontohkan rakyat Malaysia dan Brunei yang adem ayem, lantaran kesejahteraan mereka terpenuhi maka demonstrasi di negara-negara itu jarang terjadi.

Tentu saja komentar tersebut menyulut reaksi para mahasiswa. Mereka memprotes dan meminta sang bupati mencabut kembali pernyataannya. Para mahasiswa tidak terima dan tidak merasa memiliki motif serendah itu. Mereka berpendirian bahwa demonstrasi yang biasa mereka lakukan murni untuk memperjuangkan kebenaran dan melawan kemungkaran yang terjadi di hadapan mereka.

Persoalannya kemudian, pendapat manakah yang benar; sang bupati atau pihak mahasiswa ataupun komponen-komponen masyarakat lainnya? Barangkali logika sang bupati dikaitkan dengan kebiasaan bayi atau anak kecil yang memang begitu adanya. Kalau seorang bayi merasa lapar, ia akan ngamuk: menangis dan meronta-ronta. Namun, apabila logika sang bupati dibawa pada konteks yang lebih luas, jelaslah tidak relevan, misalnya membandingkan dengan kondisi rakyat di Malaysia ataupun Brunei yang adem-ayem, tidak seperti halnya rakyat Indonesia yang gampangan.

Demonstrasi massa tidak selalu disebabkan oleh urusan perut, bahkan banyak peristiwa yang sama sekali tidak didasari oleh motif itu. Dalam kaitannya dengan kebutuhan manusia, Abraham Maslow membaginya ke dalam beberapa tingkatan. Kebutuhan yang paling mendasar adalah makan dan minum. Sementara itu, yang paling puncak adalah kebutuhan akan aktualisasi diri

Namun demikian, pada umumnya demonstrasi massa justru lebih didasari oleh kebutuhan tingkatan akhir itu. Masyarakat berdemonstrasi karena membutuhkan pengakuan dari pemerintah ataupun pihak-pihak lain agar hak-hak dan eksistensi mereka diakui. Karena merasa dibiarkan, hak-haknya diingkari, bahkan dinistakan, kemudian mereka berusaha untuk menunjukkan jati dirinya dengan cara berdemonstrasi.

Banyak fakta dapat membuktikannya. Demonstrasi massa pada awal reformasi di negeri ini pada tahun 1997–1998, bukan dilakukan oleh rakyat miskin ataupun orang-orang lapar. Justru hal itu dilakukan oleh warga dari kalangan menengah ke atas, dalam hal ini adalah mahasiswa dan golongan intelektual. Belum lagi jika  merujuk pada kasus-kasus yang terjadi di luar negeri. Dalam beragam skala (besar atau kecil), demonstrasi bukan hal aneh lagi bagi negara-negara Eropa. Demonstrasi yang mereka lakukan sudah tentu tidak didorong oleh kondisi perut yang lapar karena mereka pada umumnya dalam kondisi yang sangat makmur.

Perbandingan yang cukup kontras dengan melihat peristiwa terbaru di Korea Utara. Kondisi sosial ekonomi warga negaranya sangat jauh terbelakang. Kemiskinan menjadi pemandangan umum hampir melanda di seluruh pelosok negeri. Akan tetapi, ketika Kim Jong-Il, pimpinannya itu meninggal, tak ada upaya penggulingan kekuasaan ataupun demonstrasi untuk menuntut perubahan politik di negerinya. Padahal peluang untuk itu lebih terbuka. Justru yang terjadi kemudian hampir seluruh warganya menunduk hidmat, mengantar jenazah pimpinannya ke liang lahat.

Demikian pula jika kita melihat kembali kondisi masyarakat di negara tersebut. Kemiskinan sangat akrab di pinggiran kota dan di sudut-sudut desa di berbagai pelosok. Akan tetapi, mereka jarang melakukan demonstrasi: hanya satu-dua peristiwa. Justru yang jauh lebih getol melakukan hal itu adalah warga yang tinggal pusat-pusat kota, yang secara umum mereka lebih makmur.                                               

Dengan fakta semacam itu, nyatalah bahwa kemiskinan bukanlah penyebab utama untuk terjadinya gelombang demonstrasi. Akan tetapi, fenomena tersebut lebih disebabkan oleh kemampuan berpikir kritis dari warga masyarakat. Mereka tahu akan hak-haknya, mengerti pula bahwa di sekitarnya telah terjadi pelanggaran dan kesewenang-wenangan. Mereka kemudian melakukan protes dan menyampaikan sejumlah tuntutan. Apabila faktor-faktor itu tidak ada di dalam diri mereka, apa pun yang terjadi di sekitarnya, mereka akan seperti kerbau dicocok hidung: manggut-manggut dan berkata “ya” pada apa pun tindakan dari pimpinannya meskipun menyimpang, dan bahkan menzalimi mereka sendiri.

Pertanyaan!

1.       Tulislah 2 kalimat infortmasi yang kamu temukan dalam teks di atas !

No

Kalimat informasii

Paragraf

1.

 

 

 

 

 

 

 

2.

 

 

 

 

 

 

 

2.       Tulislah 1 Kalimat fakta yang kamu temukan dalam teks di atas!

No

Kalimat fakta

Paragraf

1.

 

 

 

 

 

 

 

3.       Temukan Gagasan umum dalam satu paragraf yang telah kamu pilih, kemudiaan tulislah dalam dalam  tabel di bawah ini !

No

Isi paragraf

Paragraf  ke

Gagasan umum

Paragraf induktif

Paragraf deduktif

1.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4.       Pilihlah salah satu paragraf  yang anda inginkan, salinlah isi paragraf  tersebut dalam tabel di bawah ini. Kemudian tulislah makna tersirat dalam paragraf tersebut.

No

Isi paragraf

Paragraf ke

Makna tersirat

1.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

# SELAMAT BEKERJA

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar