TEKS ANEKDOT
MATERI
BAHASA INDONESIA
KELAS
X IPA LONG
SELASA, 18 OKTOBER 2022
TEKS ANEKDOT
1.
PENGERTIAN
TEKS ANEKDOT
Teks
Anekdot
adalah teks yang berisi cerita singkat yang di dalamnya mengandung unsur
humor(lucu) dan mempunyai maksud untuk melakukan kritikan berupa sindiran lucu.
Umumnya teks anekdot ditulis dengan
mendasarkan pada peristiwa nyata yang memang benar-benar terjadi di kehidupan
manusia, kemudian diberi rekaan oleh pembuatnya sehingga memiliki muatan lucu
dan menyimpan kritik dibalik ceritanya.
Teks anekdot tentunya memiliki fungsi dan tujuan. Fungsi
dari teks anekdot ada dua, yakni fungsi primer dan sekunder. Fungsi primer dari
teks anekdot adalah sebagai sarana atau wahana ekspresi yang berhubungan dengan
ketidakpuasan, kejengkelan, kemarahan, dan sebagainya. Lalu, fungsi sekundernya
ialah bahan hiburan, analogi, atau contoh dalam menjelaskan sesuatu, penarik
perhatian, dan sebagainya.
Fungsi tersebut secara tak langsung
berkaitan dengan tujuan adanya teks anekdot. Tujuan teks anekdot terbagi
menjadi tiga, yaitu :
1. Menyampaikan kritikan secara tak langsung
dengan cara sindiran pada layanan publik di bidang hukum, politik, lingkungan,
dan sosial.
2. Membangkitkan
atau menggairahkan tawa untuk menghibur pembaca.
3. Mengungkapkan
suatu kebenaran yang lebih umum dari kisah singkat itu sendiri atau untuk
melukiskan suatu sifat dengan ringan.
2.
CIRI-CIRI
TEKS ANEKDOT
Teks anekdot memiliki ciri-ciri sebagai
barikut :
1. Bersifat lucu
2.
Bersifat menyindir
3.
Bisa berdasarkan pengalaman
pribadi/tokoh
4.
Memiliki tujuan tertentu
5.
Hampir menyerupai dongeng
6.
Bisa menceritakan hubungan antara
manusia dan hewan
3.
STRUKTUR
TEKS ANEKDOT
Teks anekdot memiliki struktur
sebagai berikut :
1. Abstrak,
yaitu gambaran umum tentang teks anekdot. Biasanya bagian ini menunjukkan hal
unik yang akan dibahas di dalam teks
2. Orientasi,
merupakan bagian yang menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang bagaimana cerita tersebut
terjadi
3. Krisis,
merupakan bagian yang berisi pokok masalah dalam sebuah cerita
4. Reaksi,
merupakan bagian penyelesaian masalah
5. Koda,
merupakan bagian penutup cerita. Pada bagian ini biasanya berisi kesimpulan
tentang kejadian dalam cerita.
4.
KAIDAH
KEBAHASAAN TEKS ANEKDOT
Menurut Pardiyono (2007), teks
anekdot umumnya menggunakan kalimat deklaratif dan pernyataan kausal pada
bagian abstrak. Kaidah penulisan teks anekdot, yaitu :
1. Menggunakan
pertanyaan retoris ( pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban)
Contoh
: “Apakah kamu tahu?”
2. Menggunakan
kata kerja aksi
Kata
kerja aksi merupakan kata kerja yang menyatakan subjek sedang melakukan suatu
pekerjaan/aksi
Contoh
: menulis, membaca, berjalan, dan sebagainya
3. Menggunakan
konjungsi antar kalimat (konjungsi subordinatif) diantaranya ; Kemudian, setelah itu, lalu, namun, tetapi,
bagaikan, dan lain sebagainya.
4. Menggunakan
kalimat perintah
5. Ceritanya
disajikan secara runtut (sistematis)
6. Menggunakan
kalimat yang menyatakan peristiwa masa lampau
Contoh
: Susu harus bekerja sampai larut malam dikantornya.
5.
CONTOH
TEKS ANEKDOT
Baju
Tahanan KPK
Amir : “Mir, ternyata banyak politisi di negeri kita yang sudah
kaya raya!”
Amir : “Kalau masalah itu aku juga sudah tau, Mar!”
Amar : “Saking kayanya mereka, sampai mampu memiliki baju
termahal di Indonesia.”
Amir : “Hah, baju termahal di Indonesia? Baju apa itu?”
Amar : “Yah, apalagi kalau bukan baju tahanan KPK.”
Amir : “Kok malah baju tahanan KPK?” (Bingung)
Amar : “Iyalah, coba saja kamu pikir, seorang politisi minimal
harus mencuri uang negara 1 milyar terlebih dahulu baru bisa memakai baju
tersebut.”
Amir : “Ooohh, maksud kamu gitu toh, baru ngerti aku.”
(Contoh diambil dari sahabatnesia.com)
Pada contoh anekdot di atas, secara jelas percakapan itu
membicarakan topik yang spesifik, yaitu KPK, sebuah lembaga
pemberantas korupsi di Indonesia. Anekdot tersebut juga tidak memberikan detail
sehingga akibat dari percakapan tersebut hanya berjangka pendek.
6.
CARA
MENYUSUN TEKS ANEKDOT
Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam menyusun teks anekdot, yaitu :
1. Menentukan
Tema
Tema adalah inti
pembahasan yang dibahas dalam teks anekdot. Misalnya tentang keluarga,
orangtua, politik, pendidikan, korupsi, dan sebagainya.
2.
Menentukan
Hal yang Ingin Kritik
Kritik disini
maksudnya adalah hal yang akan dikritik dalam tema yang dipilih. Misalnya, jika
yang dipilih adalah tema keluarga, maka fenomena keluarga mana yang akan Anda
kritik? Apakah fenomena anak durhaka? fenomena anak tak tau terimakasih? atau
apa?
3.
Menentukan
Hal Lucu atau Humor yang Ingin Diselipkan
Setelah menetukan
apa yang hendak dikritik, maka selanjutnya adalah berfikir tentang hal-hal lucu
yang mungkin akan diselipkan dalam teks anekdot yang akan dibuat.
4.
Menentukan
Tokoh
Jika sudah
memikirkan poin ketiga, selanjutnya menentukan tokoh-tokoh yang akan dilibatkan
dalam teks anekdot.
5.
Menentukan
Kerangka Berdasarkan Struktur
Jika sudah, maka
bisa membuat kerangkanya terlebih dahulu. Agar sistematis, kerangka teks
anekdot dibuat dengan memperhatikan strukturnya yang terdiri dari lima poin.
6.
Menentukan
Alur
Alur cerita mesti
juga diperhatikan. Bagaimana teks anekdot akan dikisahkan? apakah dengan alur
maju? alur mundur? atau bagaimana?
7.
Menentukan
pola penyajian
Ketika enam poin
sebelumnya jelas, selanjutnya adalah memutuskan bagaimana Anda akan
menyajikannya? Apakah dengan pola narasi? atau melalui dialog?
8.
Mulai
Menyusun
Jika semua tahap
sudah dilalui, mulailah menyusun teks anekdot dengan kreatifitas yang dimiliki.
Tidak ada komentar