KD. 3.15 MENGANALISIS ASPEK MAKNA DAN KEBAHASAAN DALAM TEKS BIOGRAFI
MATERI
BAHASA INDONESIA
KELAS
X IPA LONG
JUMAD,
05 MEI 2023
CIRI KEBAHASAAN TEKS BIOGRAFI
Teks biografi memiliki ciri kebahasaan sebagai berikut :
Kata ganti atau pronomina adalah kata yang dipergunakan sebagai pengganti subyek atau objek yang berupa benda dan orang. Kata ganti berfungsi untuk efisiensi dan juga efektifitas kalimat dalam wacana atau paragraf. Dengan adanya kata ganti, maka tidak perlu menuliskan nama orang atau nama benda secara terus-menerus dan berulang.
Contoh : Ayu adalah anak yang rajin, ia selalu membantu ibunya di rumah.
Kata “ia dan -nya” pada kalimat tersebut Berfungsi untuk menggantikan subyek “Ruli”. Subyek “Ruli” tidak perlu diulang karena penggunaan kata ganti “ia dan -nya” pada kalimat.
Kata ganti orang ketiga terdiri
atas kata ganti orang ketiga tunggal (menggunakan kata beliau, dia, ia, -nya)
dan kata ganti orang ketiga jamak (mereka).
Contoh : 1. Dila adalah anak yang ramah, ia tak segan untuk tersenyum pada semua orang. (kata ganti orang pertama tunggal) 2. Para demonstran itu sangat brutal, mereka memaksa masuk ke kantor gubernur. (kata ganti orang ketiga jamak)
2. Menggunakan kata kerja tindakan atau perbuatan fisik yang dilakukan tokoh
Kata kerja
atau verba dinyatakan sebagai kata yang menggambarkan proses, perbuatan, atau
keadaan. Dengan kata lain kata kerja menunjukkan suatu tindakan atau suatu
aktivitas yang dilakukan oleh subjek. Kata kerja tindakan atau perbuatan fisik
adalah jenis kata kerja atau verba yang mengacu pada tindakan fisik yang
dilakukan seseorang terhadap orang lain maupun benda, contoh : menendang,
menulis, membaca, melangkah, memegang, dan lain sebagainya. Kata kerja berperan
sebagai predikat dalam penyusunan kalimat aktif dan kalimat pasif.
Ciri – ciri kata kerja :
a. Memiliki
makna perbuatan, kegiatan, atau tindakan.
Contoh :
makan, menulis, membaca.
b. Memiliki
makna proses
Contoh :
meledak, meletus.
c. Kata
kerja dapat diikuti dengan kata benda.
Contoh : Marni
memetik bunga (S-P-O, bunga merupakan kata benda).
d. Kata
kerja dapat diikuti dengan kata sifat atau keterangan.
Contoh :
Marni menari dengan lincah (S-P-kata sifat, lincah merupakan kata sifat)
e. Kata
kerja yang bermakna keadaan atau kondisi tidak dapat ditambahkan awalan ter-Contoh
: suka
f. Dapat
diawali kata penyangkalan.
Contoh : Marni tidak bisa membaca
3.
Menggunakan
kata deskriptif untuk memberikan informasi secara rinci tentang sifat-sifat tokoh.
Kata kerja deskriptif adalah kata kerja atau verba yang menghubungkan gambaran pada subjek.
contoh : penyayang, rajin, cermat, pembangkang, penutut, dan lain sebagainya.
4.
Menggunakan
kata kerja pasif untuk menjelaskan peristiwa yang dialami tokoh.
Kata kerja pasif adalah kata kerja atau verba yang berasal dari proses transformasi atau perubahan kata aktif menjadi kata pasif, kata kerja pasif mengandung imbuhan di-.
contoh : dicari, dijalani, digerakkan (ia selalu dicari oleh polisi).
5.
Menggunakan
kata kerja mental untuk penggambaran peran tokoh
Kata kerja mental atau verba
tingkah laku adalah kata kerja yang menunjukkan respon atau sikap seseorang
terhadap suatu tindakan.
Contoh
:
·
Kami terpaksa menyetujui hasil dari pemilihan tersebut.
Kata kerja “menyetujui” merupakan sikap dari subjek
terhadap suatu tindakan (pemilihan).
·
Dia merasa tersakiti oleh kata-kata yang diucapkan temannya.
Kata kerja “tersakiti” merupakan respon terhadap suatu tindakan (kata-kata yang diucapkan).
6. Menggunakan konjungsi, kata depan,
atupun nomina (kata benda) yang berkenaan dengan urutan waktu.
·
Konjungsi
adalah kata sambung yang berfungsi untuk menghubungkan kata dengan kata, frasa
dengan frasa, klausa dengan klausa, kalimat dengan kalimat, dan paragraf dengan
paragraf.
Contoh : dan, agar, sehingga, dan sebagainya (aku
dan dia selalu kompak)
·
Kata
depan (preposisi) merupakan kata yang terletak tepat di depan kata benda,
sifat, atau keterangan.
a.
Kata depan di, ke, dan dari apabila menyatakan
tempat, penulisannya wajib dipisahkan dari kata yang mengikutinya.
Contoh
: - Saya
akan pergi ke sekolah.
- Lia baru
pulang dari kantin.
- Atun lahir di
Alor.
b. Kata
depan di, ke, dari apabila merupakan suatu imbuhan dari kata, maka
penulisannya digabung dengan kata yang mengikutinya.
Contoh
: - Sepatu
itu dibeli
saat liburan akhir kemarin.
-
Arum sudah mencoba kesekian kalinya, tetapi usahanya
sia-sia.
- Lebih baik
mencoba daripada tidak sama sekali.
· Nomina atau kata benda merupakan
kelas kata yang ditandai oleh tidak dapatnya bergabung dengan kata tidak. Berdasarkan
jenisnya, maka kata benda dapat dibagi menjadi dua yaitu kata benda konkret dan
kata benda abstrak. Kata benda konkret merupakan kata benda yang menggambarkan
suatu objek yang bisa ditangkap/dikenali oleh panca indra, contohnya: manusia, binatang, rumah, buku, tumbuhan, dan lain
sebagainya. Sedangkan kata benda abstrak merupakan kata benda yang tidak dapat
ditangkap atau juga dikenali oleh panca indara manusia, contoh : keyakinan, udara,kebaikan, ide, kejujuran, dan lain
sebagainya. Berdasarkan pembentukannya maka nomina atau kata benda dapat dibagi
menjadi dua yaitu kata benda dasar dan kata benda turunan. Kata benda dasar
adalah kata yang menunjukkan identitas asli atau identitas awal dari sesuatu
yang dapat dibendakan, contoh :
buku, gelas, pisau, dan lain sebagainya. Sedangkan kata benda turunan merupakan
kata benda yang terbentuk dari kata dasar dan mendapat imbuhan, contoh :
makanan, minuman, penjual, perusak, pekerja, perumahan, pegunungan, dan lain
lain sebagainya.
Nomina memiliki ciri sebagai berikut:
1. Dapat/bisa
diperluas dengan menambahkan “yang
(tambah) kata
sifat”.
Contoh : Rumah yang indah.
2. Diingkari
dengan kata bukan.
Contoh : Ini bukan kursi melainkan meja
3. Di
dalam sebuah kalimat dapat berkedudukan sebagai Subjek (S) maupun
Objek (O).
Contoh : Rian membeli sepatu baru (Rian dan sepatu merupakan
kata benda)
Tidak ada komentar