Header Ads

ads header

Breaking News

KD. 3.10 Mengevaluasi pengajuan, penawaran dan persetujuan dalam teks negosiasi lisan maupun tertulis | Bindo X Sem. 2

 


KD. 3.10 Mengevaluasi  pengajuan, penawaran dan persetujuan dalam teks negosiasi lisan maupun tertulis

     Komunikasi adalah hal yang selalu dilakukan manusia sebagai salah satu ciri mahluk sosial.

Manusia dapat berbagi dan bertukar pikiran . Komunikasi juga dapat menjadi jembatan

yang menghubungkan seseorang dengan orang lain untuk mencapai tujuan atau

menyelesaikan persoalan tertentu. Sesuatu atau persoalan yang membuat rumit seseorang

akan terasa ringan apabila dikomunikasikan, mengapa begitu seperti yang sudah diutarakan

sebelumnya bahwa manusia adalah mahluk sosial memerlukan bantuan orang lain walaupun

kadang hanya memberikan pendapat.

     Salah satu kegiatan komunikasi yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah melalui suatu

kesepakatan adalah negosiasi. Dua alat komunikasi yang dilakukan dalam negosiasi yaitu

dilakasanakan secara lisan maupun tulisan. Pada materi ini kalian akan diajak untuk

memahami teks negosiasi dalam hal mengevaluasi pengajuan penawaran dan persetujuan

serta dapat menyampaikan pengajuan, penawaran, persetujuan dan penutup dalam teks

negosiasi secara lisan atau tertulis.

 

A.     Pengertian Teks Negosiasi

     Teks Negosiasi adalah bentuk interaksi sosial yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan

diantara pihak-pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda. Kedua pihak yang

melakukan negosiasi mempunyai hak terhadap hasil yang akan disepakati. Hasil akhir

negosiasi harus mempunyai persetujuan dari semua pihak sehingga semua pihak menerima

hasil akhir dengan kesepakatan bersama.

 

B.     Tujuan Teks Negosiasi

     Teks negosiasi memiliki tujuan sebagai berikut :

1.      Mencapai kesepakatan yang memiliki kesamaan persepsi, saling pengertian dan persetujuan.

2.      Mencapai penyelesaian atau jalan keluar dari masalah yang dihadapi secara bersama.

3.      Mencapai kondisi saling menguntungkan dan tidak ada yang dirugikan (win-win solution).

 

C.     Ciri-Ciri Teks Negosiasi

     Teks negosiasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1.      Partisipan, biasanya pihak yang menyampaikan pengajuan dan pihak yang menawar. Pada beberapa negosiasi untuk memecahkan konflik atau pertikaian, ada partisipan ketiga yang berperan sebagai perantara, penengah, atau pemandu.

2.      Adanya perbedaan kepentingan dari kedua belah pihak.

3.      Ada pengajuan dan penawaran.

4.      Ada kesepakatan sebagai hasil negosiasi. Ketika tidak tercapai kesepakatan berarti tidak terjadi negosiasi.

 

Mengevaluasi Teks Negosiasi

Pada dasarnya, negosiasi ialah proses tawar-menawar dengan jalan berunding guna mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak (kelompok atau organisasi) dan pihak (kelompok atau organisasi) lain. 

Tujuan negosiasi ialah mengatasi atau menyesuaikan perbedaan, untuk memperoleh sesuatu dari pihak lain (yang tidak dapat dipaksakan).

Negoisasi dilakukan untuk mencapai kesepakatan yang dapat diterima kedua belah pihak dalam melakukan transaksi, atau menyelesaikan sengketa/perselisihan pendapat.

 

Menjelaskan Syarat Tercapainya Persetujuan (Kesepakatan)

Dalam mencapai kesepakatan, selain menerima alasan yang disampaikan pihak yang menyajikan pengajuan, penawar biasanya juga mengajukan tuntutan. Ketika pengajuan dan penawaran mencapai titik temu, terjadilah kesepakatan.

 

Menjelaskan Pengajuan, Penawaran, dan Persetujuan dalam Teks Negosiasi

Inti dari negosiasi adalah sebuah komunikasi yang dipergunakan ketika ada perbedaan kebutuhan/kepentingan yang mengakibatkan sebuah pertentangan.

Pertentangan tersebut akan diselesaikan dan dipecahkan dengan sebuah perundingan (negosiasi) sehingga kedua belah pihak dapat merasa diuntungkan.

Cara menyampaikan pengajuan penawaran, yaitu :

1. Pembeli dan penjual bersikap sopan dalam menyampaikan pengajuan.

2. Pembeli dan penjual tidak menekan pihak lain dalam menyampaikan pengajuan.

3. Pembeli dan penjual menyertakan alasan dalam menyampaikan pengajuan.

4. Pembeli dan penjual menyampaikan alasan dengan cara halus untuk membujuk pihak lain.

 

Menganalisis Faktor Penentu Keberhasilan Negosiasi

Sebuah permasalahan akan dengan mudah terselesaikan jika masingmasing pihak memberikan penawaran yang menjadi solusi terbaik dalam sebuah perundingan

Ada beberapa faktor yang menentukan keberhasilan sebuah  negosiasi antara lain sebagai berikut : 1. Kesediaan semua untuk berkompromi dengan pihak lain.

2. Tidak ada pihak yang dirugikan.

3. Kesepakatan yang dicapai bersifat praktis, dapat dilakukan.

4. Alasan yang disertakan mampu memengaruhi pihak lain.

 

Menggunakan Alasan yang Tepat untuk Melakukan Pengajuan dan Penawaran dalam Negosiasi

Untuk mencapai kesepakatan tersebut, partisipan harus menyertakan alasan yang mendukung pengajuan atau penawarannya. Masing-masing pihak harus mampu meyakinkan pihak lainnya bahwa pengajuan atau penawaran yang diajukan dapat atau bahkan harus diterima.

Menjelaskan Pola-pola Penyajian Teks Negosiasi

Pada bagian awal, kamu telah membaca contoh-contoh teks negosisi yang disajikan dengan pola penyajian yang berbeda.

Teks pertama tentang negosiasi pembeli dan pedagang buah disajikan dalam bentuk dialog. Penyajian negosiasi dalam teks tersebut diwujudkan dalam bentuk dialog menggunakan kalimat langsung.

Kedua bentuk penyajian teks negosiasi tersebut merupakan wujud negosiasi lisan yang dituliskan. Namun, tahukah kamu bahwa selain itu ada juga bentuk negosiasi tulis.


 

Contoh Teks Negosiasi Bertema Perdagangan

Pembeli: “Berapa harga sekilo mangga ini, Bang?”

Penjual : “Tiga puluh ribu, Bu. Murah.”

Pembeli: “Boleh kurang ‘kan, Bang?”

Penjual : “Belum boleh, Bu. Barangnya bagus lo, Bu. Ini bukan karbitan. Matang pohon.”

Pembeli: “Iya, Bang, tapi harganya boleh kurang ‘kan? Kan lagi musim, Bang. Rp20.000  saja, ya?”

Penjual : “Belum boleh, Bu. Rp28.000. , ya, Bu. Biar saya dapat untung, Bu.”

Pembeli: “Baiklah, tapi saya boleh milih sendiri, ya Bang?”

Penjual : “Asal jangan pilih yang besar-besar, Bu. Nanti saya bisa rugi.”

Pembeli: “Iya, Bang, yang penting saya dapat mangga yang bagus.”

Penjual : “Saya jamin, Bu. Kalau ada yang busuk boleh ditukarkan.”

Pembeli: “Baiklah, saya ambil 3 kilo, ya, Bang.”

Akhirnya, penjual mempersilakan pembeli untuk memilih dan menimbang sendiri mangga yang dibelinya.

 

Contoh Teks Negosiasi Bertema Keluarga

HP Baru

Perihal HP barunya itu, sesungguhnya sudah lama Rani menginginkannya. Beberapa kali ia membujuk ayahnya agar dibelikan HP. Gagal meminta langsung pada ayahnya, Rani pun minta bantuan ibunya. Namun, tetap saja usaha Rani gagal.

Minggu lalu, Rani benar-benar berusaha meyakinkan ayahnya betapa ia sangat membutuhkan HP.

“Yah, Rani benar-benar perlu HP. Belikan, ya, Yah?” tanya Rani pada ayahnya.

“Ayah belum punya cukup uang untuk membeli HP, Ran. Lagipula ‘kan sudah ada telepon rumah,” kata ayah sambil meletakkan koran ke atas meja.

“Tapi, Yah ... semua teman Rani punya HP. Mereka dapat dengan mudah menelepon orang tuanya saat terpaksa pulang telat.”

“Lah, kalau begitu kamu jangan pulang telat,” kata Ayah lagi.

Rani hampir saja menangis.

“Tak hanya itu, Yah ... Rani iri sama teman-teman Rani yang dapat dengan mudah mengunduh materi pembelajaran, mengirim tugas, bahkan berdiskusi untuk mengerjakan tugas-tugas tanpa harus keluar rumah,” kata Rani dengan kalimat yang runtut dan jelas. Kalimat yang sudah beberapa hari ia rancang untuk merayu ayahnya.

Mendengar penjelasan Rani, Ayah melepas kacamatanya dan menatap Rani dengan lembut.

“Sebegitu pentingkah HP itu bagimu, Nak?”

Rani hampir saja melonjak kegirangan mendengar reaksi ayahnya.

“Iya, Yah. Apalagi guru-guru sering menugaskan kami untuk mengirim tugas ke grup Facebook atau mengunggah tugas di blog. Kalau Rani punya HP kan enak, bisa buat diskusi bareng teman-teman sekaligus dapat mengakses internet melalui HP.”

“Hm ... Ayah akan membelikan HP untuk Rani, asal …, ” Ayah seakan sengaja menggoda Rani.

“Asal apa, Yah?” tanya Rani tak sabar.

“Asal Rani rajin belajar dan berjanji akan menggunakan HP itu untuk hal-hal yang positif.”

“Rani janji, Yah. Makasih, ya, Ayah,” janji Rani sambil memeluk ayahnya.


Tidak ada komentar