B. Mengidentifikasi Makna Kata dan Informasi Faktual dalam Laporan Hasil Observasi/ X Sem.I
Memahami informasi pada teks laporan dan menilai akurasi serta kualitas data dalam laporan hasil observasi menggunakan informasi pada teks eksplanasi sebagai pembanding.
Kali ini kalian akan membaca laporan hasil observasi “Kunang-Kunang”.Untuk aktivitas membaca kali ini, ikuti langkah-langkah berikut.
1. Tuliskan judul teks yang akan kalian baca!
2. Tuliskan pertanyaan (apa, di mana,
kapan, siapa, mengapa,dan bagaimana) yang muncul saat kalian membaca judul
teks!
1. Tukarlah pertanyaan yang kalian buat dengan teman
yang lain!
2. Jawablah pertanyaan yang kalian dapatkan!
3. Tuliskan informasi penting dari jawaban tersebut!
4. Buatlah ringkasan dari setiap paragraf!
Kunang-Kunang
Kunang-kunang merupakan jenis serangga yang dapat
mengeluarkan cahaya yang jelas terlihat saat malam hari. Cahaya ini dihasilkan
dari “sinar dingin” yang tidak mengandung ultraviolet maupun sinar inframerah.
Terdapat lebih dari 2000 spesies kunang-kunang yang tersebar di daerah tropis
di dunia.
Kunang-kunang hidup di
tempat-tempat lembab, seperti rawa-rawa, hutan bakau, dan daerah yang dipenuhi
pepohonan. Kunang-kunang juga ditemukan pada daerah perkuburan yang tanahnya
relative gembur dan tidak banyak terganggu oleh aktivitas manusia. Kunang-kunang bertelur saat hari
gelap.Telur-telurnya yang berjumlah antara 100 hingga 500 butir diletakkan di
tanah, ranting, rumput, di tempat berlumut atau di bawah dedaunan.
Pada umumnya, kunang-kunang akan
keluar pada malam hari, namun ada juga kunang-kunang yang beraktivitas di siang
hari. Mereka yang keluar siang hari ini umumnya ditemukan tidak mengeluarkan
cahaya.
Makanan kunang-kunang adalah cairan tumbuhan, siput-siputan kecil, serangga, atau cacing. Bahkan kunang-kunang memangsa jenisnya sendiri. Makanan bagi hewan penting untuk pertumbuhan.Dengan makanan pertumbuhan akan maksimal. Asupan yang maksimal dapat memberikan kebugaran bagi makhluk hidup.
Cahaya yang dikeluarkan oleh
kunang-kunang tidak berbahaya, malah tidak mengandung ultraviolet dan
inframerah. Cahaya ini dipergunakan kunang-kunang untuk memberi peringatan
kepada
pemangsa bahwa kunang-kunang tidak enak dimakan dan
untuk menarik pasangannya. Keahlian mempertontonkan cahaya tidak hanya dimiliki
oleh kunang-kunang dewasa, bahkan larva. Kunang-kunang betina sengaja
berkelap-kelip untuk mengundang pejantan. Setelah pejantan mendekat, sang
betina memangsanya. Kunang-kunang jantan lebih sedikit bercahaya dibandingkan
dengan kunang-kunang betina.
Kunang-kunang merupakan penanda
kesehatan sebuah ekosistem (bioindikator) sehingga dapat membantu manusia untuk
menilai apakah sebuah daerah masih bersih dan alami atau sudah tercemar.
Kunang-kunang juga membantu petani dalam proses penyerbukan dan sebagai
pembasmi hama alami.
Dalam menyajikan data yang akurat, kalian dapat menggunakan sumber lain sebagai pembanding terhadap hasil observasi kalian di lapangan. Kali ini kalian akan menggunakan sebuah teks ekplanasi sebagai bahan pembanding informasi pada teks laporan observasi Kunang-Kunang.
Kunang-Kunang yang
Perlahan Menghilang
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Bioscience
menyatakan kunang-kunang menghadapi ancaman kepunahan. Ada beberapa faktor yang
menyebabkan serangga ini terancam punah.
Penyebab pertama kepunahan
kunang-kunang adalah hilangnya habitat hidup kunang-kunang. Kunang-kunang
menderita karena habitat yang menjadi tempat untuk menyelesaikan siklus
hidupnya
telah menghilang. Misalnya, kunang-kunang Malaysia
(Pteroptyx tener), yang terkenal karena panjangnya, harus kehilangan habitatnya
untuk berkembang biak di kawasan bakau karena di konversi menjadi perkebunan
sawit dan pertanian budidaya.
populasi kunang-kunang menurun. Di Thailand,
peneliti juga mengatakan bahwa lalu lintas perahu motor di sepanjang sungai bakau
telah menumbangkan pohon dan mengikis tepi sungai dan menghancurkan habitat
kunang-kunang. Sementara spesies yang tidak dapat terbang di injak-injak oleh
wisatawan di Carolina Utara dan Nanacampila di Meksiko.
Bandingkan informasi yang terdapat pada teks laporan hasil observasi “Kunang-Kunang” dengan informasi pada teks eksplanasi “Kunang-Kunang yang Perlahan Menghilang”. Gunakanlah pengatur grafis berikut untuk membandingkan informasi pada kedua teks tersebut. Perhatikan contoh pengisian yang terdapat pada tabel.
Informasi pada
teks LHO ” kunang-kunang” |
Informasi pendukung pada teks
“kunang-kunang yang perlahan menghilang” |
Kunang-kunang
hidup di tempat-tempat lembab, seperti rawa-rawa, hutan bakau dan daerah yang
dipenuhi pepohonan (paragraph 2) |
…..
kunang-kunang Malaysia (pteroptyk tener), yang terkenal karena panjangnya,
harus kehilangan habitatnya untuk berkembang biak dikawasan bakau….
(paragraph 2) |
|
|
|
|
|
|
Kegiatan 3
Salah satu ciri bahasa yang digunakan dalam laporan
hasil observasi adalah bahasa ilmiah. Hal ini tidak lepas dari laporan hasil
observasi yang termasuk ke dalam teks ilmiah.
Untuk memahami arti kata-kata
ilmiah yang jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat
menggunakan cara-cara berikut.
1. Makna atau arti kata sering kali
dijelaskan secara langsung atau tersurat dalam teks.
Contoh:
Belalang anggrek merupakan
predator polifagus atau pemakan beberapa jenis mangsa.
2. Makna atau arti kata dapat kita temukan dari
penjelasan secara tidak langsung dalam teks.
Contoh:
Tonggeret termasuk hewan herbivora. Tonggeret dewasa mengisap sari makanan dari batang pohon menggunakan mulutnya yang seperti jarum. Saat masih berbentuk nimfa, tonggeret mengisap cairan dariakar pohon untuk bertahan hidup. Dari teks tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa herbivora berarti hewan yang memakan tumbuhan atau bagian tumbuhan.
Tidak ada komentar