KD. 3.2 MENGANALISIS STRUKTUR DAN KAIDAH KEBAHASAAN TEKS EKSPLANASI
TEKS
EKSPLANASI
A.
PENGERTIAN TEKS EKSPLANASI
Teks eksplanasi merupakan
teks yang menjelaskan tentang sebab akibat suatu fenomena, baik itu peristiwa
alam, ilmu pengetahuan, sosial, budaya, dan lainnya. Teks eksplanasi berisi
fakta yang dapat menjawab pertanyaan tentang “bagaimana” dan “mengapa” suatu
fenomena terjadi.
Tujuan utama teks eksplanasi yaitu:
1.
Menjelaskan
fenomena yang terjadi
2.
Menjelaskan
sebab akibat suatu peristiwa
Penjelasan
yang dipaparkan dalam teks eksplanasi berdasarkan bidang keilmuan (bersifat
ilmiah) yang mengacu pada fakta, realita, teori, dan hasil penelitian yang
dilakukan oleh ilmuan.
B.
STRUKTUR TEKS EKSPLANASI
Teks eksplanasi memiliki struktur
sebagai berikut:
1.
Pernyataan
Umum
Bagian
ini menjelaskan tentang latar belakang dan tujuan umum topik yang dapat berupa
definisi, klasifikasi, sejara, dan asal usul. Bagian dalam teks ini berupa
gambaran secara umum tentang apa, mengapa, dan bagaimana proses peristiwa alam
terjadi.
2.
Urutan
sebab-akibat
Pada
bagian ini berisi rincian proses atau sebab terjadinya suatu fenomena yang juga
mencakup akibat dan dampak yang ditimbulkan.
3.
Interpretasi
Bagian
ini berisi tentang kesimpulan dari topik yang telah dijelaskan
C.
CIRI-CIRI TEKS EKSPLANASI
Teks eksplanasi memiliki ciri
sebagai berikut:
1.
Ilmiah
Fenomena
yang dijelaskan dalam teks eksplanasi berdasarkan konteks ilmiah, yaitu berupa
fakta, realita, teori, dan penelitian.
2.
Logis
Penjelasan
fenomena dalam teks eksplanasi bersifat logis.
3.
Objektif
Penjelasan
dalam teks eksplanasi disertai argumen yang bersifat objektif dengan didukung
teori yang relevan, seingga dapat dijadikan rujukan yang valid.
D.
CIRI KEBAASAAN TEKS
EKSPLANASI
Teks ekaplansi memiliki ciri
kebahasaan sebagai berikut:
1.
Kata
kerja pasif
Karena
objek yang dijelaskan berupa fenomena maka banyak ditemukan kata kerja pasif.
Contoh
: terlihat, terbagi, terwujud, terakhir, dimulai, ditimbun, dilahirkan.
2.
Konjungsi
Konjungsi
yang digunakan dalam teks eksplanasi yaitu :
a.
Konjungsi
kausalitas, yaitu konjungsi yang menyatakan hubungan sebab akibat, antara lain sebab, karena, oleh karenaitu, oleh sebab
itu, sehingga.
b.
Konjungsi
kronologis, yaitu konjungsi yang menyatakan hubungan waktu, antara lain kemudian, lalu, setelah itu, pada akirnya.
3.
Kata
ganti benda
Subjek
yang dijelaskan menggunakan kata ganti benda baik konkret maupun abstrak,
seperti demenstrasi, banjir, gempa, gerhana, embrio, kesenian, daerah, dan
bukan kata ganti orang, seperti ia, dia, mereka.
4.
Kata
teknis
Kata
teknis merupakan kata/istilla yang muncul pada topik-topik tertentu. Misalnya
topik yang dibahas tentang fenomena biologi maka kata teknis yang digunakan
yaitu fotosintesis, monokotil, dikotil, stomata, dan lain-lain.
E.
POLA PENGEMBANGAN TEKS
EKSPLANASI
Teks eksplanasi dapat dikembangkan
melalui 2 cara, yaitu :
1.
Pola
pengembangan sebab akibat
Dalam hal ini sebab bertindak sebagai gagasan umum dan
akibat sebagai deretan penjelasnya, demikian sebaliknya.
Contoh
:
Gempa bumi melanda wilayah bagian selatanDaerah istimewa
Yogyakarta, Sabtu, 27 Mei 2006 pukul 05.54 WIB. Kekuatan gempa bumi tercatat
6,2 skala richter pada kedalaman 17,1 km. Pusat gempa terletak pada pososi 25
km barat daya kota Yogyakarta.
Gempa bumi ini mengakibatkan puluhan orang meninggal.
Beberapa orang luka-luka. Sejumlah bangunan roboh dan mengalami kerusakan.
Selain itu, dilaporkan juga terjadi longsoran dan kerusakan berat pada
pemukiman dan bangunan lainnya di Kabupaten Bantul karena dekat dengan sumber
gempa bumi.
2.
Pola
pengembangan proses
Pola pengembangn proses merupakan suatu urutan dari
tindakan –tindakan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu dari suatu
kejadian atau peristiwa.
Contoh
:
Pada bulan keempat, muka telah kian tampak seperti
manusia. Dalam bulan kelima rambut-rambut mulai tumbuh pada kepala. Selama
bulan keenam, alis dan bulu mata timbul. Setelah tujuh bulan, fetus mirip kulit
orang tua dengan kulit merah berkeriput. Selama bulan kedelapan perlahan-lahan
menghilangkan sebagian keriput pada kulit. Kaki membulat. Kuku keluar pada
ujung-ujung jari. Rambut asli rontok dan fetus menjadi sempurna dan siap
dilahirkan.
F.
CONTOH TEKS EKSPLANASI
Pelangi
Pernyataan Umum
Pelangi, bahasa inggrisnya “Rainbow” merupakan suatu
peristiwa optik atau meteorologi berwujud cahaya yang bermacam-macam warna
paralel satu dengan lainnya di langit atau juga media yang lain. Pada saat
terjadi hujan ringan dilangit terlihat pelangi seperti bercahaya yang mana
cahaya tersebut menuju cakrawala. Selain itu, di sekitar air terjun kita dapat
melihat pelangi yang indah.
Urutan Sebab Akibat
Terciptanya pelangi di cakrawala melalui empat siklus.
Diantaranya yaitu pembiasaan sinar matahari. Sebab terciptanya pelangi
disebabkan karena terjadinya pembiasaan cahaya atau sinar matahari yang setelah
dibelokkan menuju arah lain dari suatu medium menuju ke medium yang lain oleh
tetesan air yang terdapat di atmosfer.
Setelah itu tetesan air tersebut dilewati
oleh cahaya matahari, maka cahaya tersebut akan dibiaskan sehingga dapat
menciptakan warna-warna indah yang terpisah dengan secara sendiri-sendiri.
Pembengkokan cahaya. Masing-masing dari
tiap-tiap warna pelangi tersebut akan dibelokkan dengan sudut yang berbeda.
Sehingga pembelokan cahaya tersebut menghasilkan warna-warni yang memukau pada
pelangi.
Terciptanya warna pelangi. Warna ungu
merupakan warna yang pertama kali dibelokkan, sementara warna merah merupakan
warna yang terakhir dibelokkan. Setelah itu disusul dengan aneka warna pelangi
yang lain. Seperti pada warna kuning, jingga, hijau, biru serta juga nila. Dari
fenomena tersebut makannya kita dapat mengamati
warna pelangi yang lengkap disebabkan karena adanya geometri optik pada
saat proses penguraian warna.
Interpretasi (Penutup)
Disaat hujan ringan bersamaan dengan
munculnya sinar matahari maka kita dapat melihat fenomena pelangi. Namun
haruslah dari arah yang berlawanan dengan kita. Keberadaan kita harus ada
diantara tetesan air serta matahari yang mana posisi matahari berada di
belakang kita. Pusat busur pelangi serta juga mata kita harus berada pada satu
garis lurus.
Tidak ada komentar