Cerita Sejarah | Bindo XII Sem. 1
MENGANALISIS KEBAHASAAN CERITA NOVEL SEJARAH
KD 3.4 Bahasa Indonesia
Pada pembelajaran kali ini kita akan belajar tentang tema yang berhubungan dengan masa lalu dan sangat erat hubungannnya dengan kehidupan saat ini yaitu teks cerita (novel ) sejarah.
Teks cerita sejarah adalah teks yang menceritakan suatu peristiwa sejarah di masa lampau dan tetap berpijak pada fakta. Peristiwa sejarah tersebut disusun secara kronologis berdasarkan urutan waktu terjadinya dan peristiwa tersebut memiliki makna penting bagi masyarakat. Mengisahkan sebuah fakta sejarah manusia yang bersumber dari realisasi diri
Struktur teks cerita sejarah
Non fiksi: (disajikan secara kronologis sesuai dengan urutan kejadian ), bentuk teks cerita ulang, struktur teks urutan peristiwa, reorientasi.
Fiksi: orientasi, rangkaian kejadian yang saling berkaitan, komplikasi, resolusi.
Unsur teks cerita sejarah:
unsur intrinsik , seperti tema, tokoh, latar/setting, alur/plot, sudut pandang, gaya bahasa, amanat
Unsur ekstrinsik, seperti, menggunakan latar belakang dan sumber informasi bagi karya sastra yang dapat diabaikan karena memiliki nilai dan pengaruhnya
Ciri kebahasaan cerita sejarah:
- Menggunakan banyak kalimat bermkna lampau, misalnaya: ketika itu, pada saat itu, beberapa tahun lalu
- Menggunakan kata yang menyatakan uruta waktu( temporal), misalnya: sejak saat itu, setelah itu, mula-mula, kemudian
- Menggunakan kata kerja material yang menggambarkan suatu tindakan , misalnya: berjalan, berlari, melihat, menulis,
- Menggunakan Kata kerja mental yaitu, sesuatu yang dipkirkan atau dirasakan oleh tokoh, misalnya:memikirkan, membayangkan, bersaumsi
- Menggunakan kata kerja yang menunjukakan kalimat tidak langsung, misalnya: ibu berkata bahwa Anita tidak boleh ke sana
- Menggunakan banyak dialog yang menunjukkan tuturan langsung yang ditandai dengan tanda petik. contoh: “mana surat itu”?
- Menggunakan kata sifat untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana, misalnya: sangat cantik, baik, dan sebagainya
- Menggunakan makna kiasan, misalnya: ayah selalu membawa buah tangan setiap melakukan perjalanan dinas.
Tidak ada komentar